Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Gempa

Gempa NTT Pernah Sebabkan Tsunami dan Tewaskan 2.500 Orang pada 1992

Pada tahun 1992 gempa berkekuatan 7,8 M juga terjadi di NTT tepatnya berlokasi di Laut Flores.

Editor: Aldi Ponge
Facebook Daryono BMKG acebook Daryono BMKG Via Tribun Sulbar
Bangunan ambruk di Selayar, Sulsel akibat guncangan gempa 7,5 SR di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (14/12/2021), siang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi M 7.4 menggungcang sembilan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) pada Selasa 14 Desember 2021.

Selain lokasi itu, gempa tersebut berdampak di tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Berikut wilayah yang terdampak gempa yakni Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende dan Kabupaten Ngada di Provinsi NTT. 

Kemudian Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan.

Selanjutnya adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pusat gempa terletak di bentang 7,59 LS, 122,24 BT tepatnya di laut pada jarak 112 km arah barat laut Larantuka, NTT.

Lalu untuk kedalamannya adalah 10 km.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga sejauh ini telah mencatat adanya gempabumi susulan (aftershock) hingga 120 kali.

Dari keseluruhan gempabumi susulan itu, BMKG mencatat sedikitnya ada 5 gempabumi yang memiliki magnitudo di atas 5, yakni M 5.6 pada pukul 10.41 WIB, M 5.5 pada pukul 10.47 WIB, M 5.0 pada pukul 12.46, M 5.4 pada pukul 15.31 WIB dan M 5.2 pada pukul 15.57 WIB.

Kabupaten Kepulauan Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan, masih menjadi wilayah yang paling banyak melaporkan kerusakan bangunan rumah

Data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 22.15 WIB, kerusakan rumah yang sudah terdata sebanyak 346, yang mana dari angka tersebut, 134 rumah mengalami rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan.

Selain itu, ada 3 unit gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 1 rumah jabatan kepala desa dan 1 pelabuhan rakyat juga terdampak gempabumi yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT."Sementara itu, hingga siaran pers ini diturunkan belum ada laporan mengenai korban jiwa," ujar Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari Selasa malam.

Menurutnya, terdapat 7 orang korban luka akibat kejadian tersebut, yang mana 6 orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan 1 orang warga Kabupaten Manggarai di NTT.

Di sisi lain, menurut laporan dari BPBD Kabupaten Sikka, terdapat 770 warga Kabupaten Sikka yang mengungsi dengan rincian,  320 orang mengungsi di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, kemudian 150 orang di Gedung SIC dan 300 lainnya di Aula Rumah Jabatan Bupati Sikka di NTT.

NTT Pernah Diguncang Gempa dan Tsunami pada 1992

Pada tahun 1992 gempa berkekuatan 7,8 M juga terjadi di NTT tepatnya berlokasi di Laut Flores.

Gempa tersebut menyebabkan tsunami yang berketinggian 4-27 meter seperti dikutip dari laman Climate Policy Watcher.

Tsunami yang melanda tersebut meluluhlantakan pulau Flores, NTT dan menyebabkan lebih dari 2.500 orang meninggal serta 500 orang luka-luka.

Selain itu daerah terparah yang terkena dampak tsunami diperkirakan 90% bangunan mengalami kerusakan parah dan membuat 90.000 orang terpaksa kehilangan rumah.

Pada saat itu, penduduk di Flores dinilai kurang peduli jika mereka hidup di bawah ancaman gempa dan tsunami.

Ditambah tidak adanya peringatan dini juga menjadi permasalahan sehingga berjatuhan korban jiwa hingga ribuan.

Lalu perumahan warga di sana saat itu dibangun di sepanjang pesisir pantai dan bukan jauh ke daratan pulau.

Walaupun rumah warga dibangun dari bahan yang kuat tetapi tetap saja gelombang tsunami yang kuat menyapu seluruhnya.

Bahkan pondasi rumah pun bisa berpindah sejauh sekitar 10 meter dari titik awalnya.

Terkait fakta gempa pada tahun 1992, Flores berlokasi di atas zona subduksi di mana lempengan India-Australia terdorong di bawah lempengan Eurasia sepanjang batas konvergen.

Zona subduksi ini memproduksi beberapa gempa dan tsunami terbesar di dunia termasuk tsunami yang terjadi di Aceh pada 24 Desember 2004.

Gempa yang membuat adanya tsunami di Flores tersebut berpusat di pesisir pantai dan menyebabkan adanya penurunan setinggi 0,5-1 meter.

Tidak seperti gempa yang menyebabkan tsunami di tempat laim. gempa Flores yang terjadi tahun 1992 berlokasi di busur kepulauan.

Tipe dari patahan yang menyebabkan adanya busur kepulauan ini disebut back-thrust yang mana menyebabkan tsunami di Flores.

Lalu saat gempa terjadi, sedikit sekali peringatan yang dilakukan oleh warga setempat karena pusat dari gempa berada 50 km dari pesisir utara.

Gelombang pertama terjadi kurang dari lima menit setelah gempa utama dengan lima atau enam gelombang individual terekam oleh warga di berbagai tempat.

Tsunami tersebut pun menyebakan erosi di daerah pesisir termasuk patahnya tebing.

Hutan, semak-semak, dan rumput tercabut serta meninggalkan tumbuhan yang hidup di perbukitan mati.

Selain itu beberapa bebatuan karang yang berdiameter 1 meter tersapu hingga 100 meter dari garis pantai.

Sumber : Sejarah Gempa di NTT: Tahun 1992 Sebabkan Tsunami, 2.000 Orang Meninggal Dunia

Berita terkait Gempa

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved