Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Terkini

Gempa Tadi Pukul 12.46 WIB, Jawa Timur Diguncang Magnitudo 5.3 Senin 13 Desember 2021, Ini Info BMKG

Info gempa bumi guncang Jawa Timur dengan kekuatan magnitudo besar. Diketahui gempa tersebut terjadi siang ini Senin 13 Desember 2021.

Editor: Glendi Manengal
Tribunnews.com
Ilustrasi gempa bumi, Jawa Timur diguncang gempa magnitudo 5.3 Senin 13 Desember 2021. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info gempa bumi guncang Jawa Timur dengan kekuatan magnitudo besar.

Diketahui gempa bumi tersebut terjadi siang ini Senin 13 Desember 2021.

Berikut keterangan terkait gempa bumi di Jawa Timur.

Baca juga: Waduh 5 Zodiak ini Diramal Alami Banyak Masalah Besok Selasa 14 Desember 2021, Cancer Tertekan

Baca juga: Ingat Anggita Sari? Model Cantik yang Dulu Sempat Heboh, Kondisi Wajahnya Berubah dan Kesakitan

Baca juga: Ingat Kivlan Zen? Mantan Kepala Staf Kostrad Sedih Dituduh Profokator, Bongkar Perannya untuk NKRI

Foto : Info gempa kuat magnitudo 5.3 guncang Jawa Timur

Berdasarkan info dari BMKG gempa tersebut terjadi di wilayah Jember, Jawa Timur pada pukul 12.46 WIB, Senin (13/12/2021).

Diketahui gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5.3 terjadi di laut.

BMKG menambahkan titik lokasi gempa berada di koordinat 9.81 LS-113.67 BT.

Pusat gempa bumi itu sendiri berada di laut 179 kilometer Tenggara Jember, Jatim.

Sementara itu gempa bumi tersebut berpusap pada kedalaman 10 kilometer.

Info dari BMKG gempa tidak berpotensi tsunami.

Saran BMKG hati-hati gempa susulan yang mungkin terjadi.

"#Gempa Magnitudo: 5.3, Kedalaman: 10 km, 13 Des 2021 12:46:56 WIB, Koordinat: 9.81 LS-113.67 BT (179 km Tenggara JEMBER-JATIM), Tidak berpotensi tsunami #BMKG" tulis twitter BMKG, Senin (13/12/2021).

Soal Skala MMI

Perlu diketahui, MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity. Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut 

dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

Foto : ilustrasi gempa. (Kompas)

IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunmanado.co.id)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved