Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Guru Rudapaksa Santri

Sudah Minta Bantuan Ibu Gubernur, 2 Santi Korban Rudapaksa Tetap Dikeluarkan dari Sekolah

Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin ini ungkapan tepat untuk para santri korban rudapaksa.

Editor: Aswin_Lumintang
Twitter @WartawanPensiun
Fakta 12 Santriwati Jadi Korban Guru Pesantren. 8 Anak yang Dilahirkan Diakui Yatim-Piatu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BANDUNG - Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin ini ungkapan tepat untuk para santri korban rudapaksa.

Misalnya yang dialami dua orang santri korban rudapaksa Guru Pesantren bernama Herry Wirawan diketahui sempat kembali ke sekolah.

Namun mirisnya, mereka malah dikeluarkan dari sekolah setelah ketahuan telah memiliki bayi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut, Diah Kurniasari Gunawan.

Fakta 12 Santriwati Jadi Korban Guru Pesantren. 8 Anak yang Dilahirkan Diakui Yatim-Piatu.
Fakta 12 Santriwati Jadi Korban Guru Pesantren. 8 Anak yang Dilahirkan Diakui Yatim-Piatu. (Kolase Tribun Jabar.id)

“Sekolah swasta dekat rumahnya, dikeluarkan dengan alasan sudah punya anak,” kata Diah dilansir Kompas.com, Sabtu (11/12/2021).

Diah menambahkan, selama melakukan pendampingan pihaknya memang berupaya untuk korban bisa kembali bersekolah.

Sejak bulan Agustus lalu, sudah tiga korban yang siap sekolah, untuk itu pihaknya mencarikan sekolah untuk mereka.

Mirisnya, dua dari tiga santri tersebut malah dikeluarkan dari sekolah.

Pasalnya pihak sekolah mengatahui bahwa mereka berdua telah memiliki bayi.

Diah mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak provinsi agar para korban bisa kembali bersekolah, bagaimanapun caranya.

Baca juga: Ingat Aline Adita? Mantan Pacar Chef Juna Kini Dinikahi Bule Australia, Profesi Suami jadi Sorotan

Baca juga: Masih Ingat Shendy Heryadi? Mantan Kekasih Nike Ardilla, Akui Hal Mengejutkan Usai 26 Tahun Bungkam

 Karena para korban masih sangat kuat keinginannya untuk kembali bersekolah.

“Tadi saya sudah koordinasi dengan Ibu Gubernur, provinsi siap bantu agar mereka bisa sekolah kembali bagaimana caranya nanti dibahas,” terangnya.

Sekolah Menolak Menerima Korban

Diah mengakui memang ada beberapa kesulitan yang dihadapi untuk membuat korban bisa kembali sekolah.

Salah satunya karena penolakan pihak sekolah untuk menerima korban menjadi siswa.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved