Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Minsel

Ruang Baca dan Praktek Rusak, Panti Asuhan Permuti Minta Perhatian Pemkab Minsel

Menurut pengakuan pimpinan Panti Asuhan Permuti, Norma Tumuyu, mereka belum pernah mendapatkan perhatian pemerintah.

Penulis: Rul Mantik | Editor: Rizali Posumah

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pimpinan Yayasan Panti Asuhan dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Perisai Mutiara Hati (Permuti), meminta Pemerintah Kabupate Minahasa Selatan (Minsel), memberi perhatian kepada mereka.

Sebab, menurut pengakuan pimpinan Panti Asuhan Permuti, Norma Tumuyu, mereka belum pernah mendapatkan perhatian pemerintah.

"Dari jaman pemerintahan ibu Tetty (Christiany Paruntu) hingga saat ini, kami belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah," aku Norma Tumuyu, ketika bersua dengan wartawan Tribun Manado, Rabu (8/11/2021).

Dikatakannya, dia merasa heran jika pemerintah tidak memberikan perhatian kepada anak-anak panti asuhan.

Padahal, anak-anak penghuni panti asuhan Permuti adalah putera-puteri Kabupaten Minsel.

"Pak, bilang sama pemerintah. Anak-anak di Panti Asuhan Permuti adalah warga Kabupaten Minahasa Selatan. Mereka bukan orang luar negeri," ketusnya.

Biaya pembangunan hingga biaya makan anak-anak panti asuhan dan SLB, katanya, dibiayai dengan uang pribadi, juga ada sumbangan dari perorangan.

"Namun, kalau dari Pemerintah Kabupaten Minsel, belum ada," imbuhnya.

Diakuinya, dua sudah menyampaikan kepada Wakil Bupati Minsel, Petra Yani Rembang, soal keluhan warga panti asuhan.

"Kemarin malam, waktu bapak Wakil Bupati melihat lokasi bencana, saya sempat sampaikan keluhan kami. Mudah-mudahan akan didengar pemerintah," ucapnya.

Bangunan Yayasan Panti Asuhan dan SLB Permuti, adalah salah satu fasilitas yang terkena dampak gelombang pasang.

Dari pantauan Tribun Manado, ruang baca anak-anak panti terendam air laut. Buku-buku bacaan bayak yang rusak karena terendam air.

Ruangan praktek anak panti asuhan pun penuh lumpur dan pasir. Barang-barang yang digunakan oleh penghuni panti banyak yang rusak berat.

Tidak hanya ruangan baca dan ruang praktek, namun ruangan tempat tidur anak laki-laki, juga masuk air laut.

Air laut masuk ke kawasan Panti Asuhan Permuti, karena gelombang pasang dapat melampaui tembok penahan ombak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved