Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Hustle Culture? Gaya Hidup Masa Kini yang Mengancam Kesehatan dan Mental

Istilah husle culture adalah kerap didengar tanpa disadari ternyata kita juga menerapkan budaya negatif ini di kehidupan sehari-hari.

(UNSPLASH/TIM GOUW)
Apa Itu Hustle Culture atau gila kerja? Gaya Hidup Masa Kini yang Mengancam Kesehatan dan Mental 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa Itu Hustle Culture?

Hustle Culture merupakan sebuah gaya hidup dimana seseorang merasa bahwa dirinya harus terus bekerja keras dan hanya meluangkan sedikit waktu untuk  beristirahat, dengan begitu ia dapat menganggap dirinya sukses.

Beberapa orang menyebut gaya hidup ini dengan sebutan “gila kerja”.

Fenomena Hustle Culture pertama kali ditemukan pada tahun 1971, dan semakin menyebar dengan cepat, terutama di kalangan milenial.

Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Kamis 9 Desember 2021: Kondisi Leo Kurang Baik, Scorpio Sehat Sentosa

Fenomenan ini membuat seseroang percaya bahwa aspek kehidupan paling penting adalah mencapai tujuan professional dengan bekerja keras tanpa henti (non-stop).

Istilah husle culture adalah kerap didengar tanpa disadari ternyata kita juga menerapkan budaya negatif ini di kehidupan sehari-hari.

Apa yang dimaksud hustle culture dan apa ciri-cirinya?

Dikutip dari laman Kementerian Ketenagakerjaan, hustle culture adalah standar di masyarakat yang menganggap bahwa hanya bisa mencapai sukses kalau benar-benar mendedikasikan hidup untuk pekerjaan dan bekerja sekeras-kerasnya hingga menempatkan pekerjaan di atas segalanya.

Jika dilihat dari luar, budaya ini tampak seperti gerakan motivasi berenergi tinggi yang datang dengan imbalan yang diharapkan.

Padahal hustle culture adalah perlahan tapi pasti akan mempengaruhi kesehatan dan mental pekerja.

Bagi kebanyakan orang, bekerja berjam-jam biasanya dikaitkan dengan naik jabatan lebih cepat, menghasilkan banyak uang dalam waktu sesingkat mungkin, atau mendapatkan penghasilan pasif karena kerja keras sepanjang waktu.

Tapi ini hanya bisa terjadi jika mengabdikan diri hanya untuk bekerja, kurang tidur, dan memotivasi diri sendiri untuk melewati rasa sakit terlepas dari semua kekuatan yang bekerja melawan keinginan itu.

Bekerja keras sangat disukai di hampir setiap tempat kerja.

Tetapi praktik hustle culture ini berada di level lain. Hustle culture adalah pengorbanan diri tetapi juga delusi.

Pekerja yang menganut hustle culture seringkali tidak menyadari hal ini karena hustle culture telah tertanam dan menjadi hal yang biasa dilakukan sehari-hari.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved