Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Ramalan Jayabaya 2022 Dikaitkan dengan Erupsi Semeru, Awal Terbelahnya Pulau Jawa: Masa Penderitaan

Ramalan Jangka Jayabaya tahun 2022 tentang bencana besar di Pulau Jawa jadi pembahasan. Erupsi Gunung Semeru dikaitkan. Jadi awal masa penderitaan.

Editor: Frandi Piring
AFP
Ramalan Jayabaya 2022, Gunung-gunung berapi meletus dan timbul banyak bencana. Dikaitkan dengan Erupsi Semeru 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tragedi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu 4 Desember 2021 kemarin dikaitkan dengan ramalan Jangka Jayabaya.

Gunung Semeru yang mengalami erupsi besar dan guguran awan panas menjadi duka bagi Bangsa Indonesia di pengujung tahun 2021.

Material vulkanik pukul 15.20 WIB mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Semeru adalah gunung yang berada di wilayah Lumajang, Jawa Timur, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Gunung Semeru meletus sejak Jumat Sore dan kembali meletus dengan guguran lava pijar disertai gemuruh pada Sabtu (4/12/2021) sore.

Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi terekam pada 1818, walaupun dari tahun tersebut sampai 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Selanjutnya 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

21 September 1941 sampai Februari 1942 terjadi leleran lava seperti disebutkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pada saat itu, letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1400 sampai 1775 meter, material vulkanik pun sampai menimbun pengairan Bantengan.

"Gunung Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818," ujarnya Sabtu (4/12/2021). Dia menerangkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Erupsi tahun 2021 ini membuat Gunung Semeru berada di status level II atau waspada.

Kini, banyak yang mengkaitkan antara letusan Gunung Semeru dengan Ramalan Jayabaya.

Dinamakan Ramalan Jayabaya karena ramalan ini diramalkan oleh Prabu Jayabaya, Raja Kediri yang memerintah sekitar 1135 - 1157 bergelar Sri Maharaja Sri Warmeswara Madhusudna Wataranindita Panakrama Digjayatunggadewanama Jayabayalanjana.

Ramalan ini dilestarikan secara turun temurun oleh para Pujangga, asal-usul utama serat ramalan Jayabaya dapat dilihat di kitab Pusasar yang digubah oleh Sutan Giri Prapen.

Meskipun banyak keraguan keasliannya, tapi sangat jelas bunyi bait pertama kitab Pusasar yang menuliskan bahwa Jayabaya yang membuat ramalan-ramalan tersebut.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved