Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Wanita Muda Ini Didiagnosis Tumor Otak Berdarah, Nyaris Meninggal Jika Ikut Anjuran Dokter Pertama

Danielle mencoba mengikuti saran dokternya untuk hidup normal tetapi ia malah hidup dalam ketakutan selama sekitar enam bulan

Editor: Finneke Wolajan
Courtesy of Danielle Soviero
Danielle Soviero. Wanita 24 tahun didiagnosis tumor otak tetapi justru diminta hidup normal oleh dokter. Saat itulah ia mencari pendapat lain. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita muda berusia 24 tahun didiagnosis tumor otak tetapi justru diminta hidup normal oleh dokter.

Saat mendengar anjuran dokter tersebut, wanita muda ini mencari opsi lain.

Wanita asal New York bernama Danielle Soviero awalnya mengira mati rasa di sisi kanan tubuhnya akibat saraf terjepit.

Tetapi dalam beberapa hari, Danielle tidak bisa berbicara dan sering menjatuhkan barang-barang.

Saat itulah ia memutuskan pergi ke rumah sakit

Saat diperiksa, katanya, dokter mendiagnosisnya dengan tumor jinak yang menyebabkan darah terkumpul di otaknya.

"Saya panik. Saya berusia 24 tahun dan mendengar kata 'tumor otak,'" kata guru prasekolah yang sekarang berusia 25 tahun itu kepada Today.

Danielle Soviero
Danielle Soviero (Courtesy of Danielle Soviero)

Tapi Danielle mengatakan dokternya tidak sama paniknya dengannya.

Karena tumornya jinak dan kecil kemungkinan pendarahan bisa terjadi, dokter menyuruh Danielle untuk menjalani hidup "normal," katanya kepada Insider.

Namun seandainya Danielle mengikuti saran itu, dia mungkin tidak akan hidup hari ini, karena kondisi itu dapat menyebabkan stroke hingga kematian.

Dokter Pertama Danielle Menyebut Operasi Bukanlah Pilihan

Danielle mencoba mengikuti saran dokternya untuk hidup normal tetapi ia malah hidup dalam ketakutan selama sekitar enam bulan.

"Seperti yang dapat Anda bayangkan, hidup 'normal' mengetahui Anda memiliki tumor otak yang dapat berdarah kapan saja agak sulit," katanya kepada Insider.

Kemudian, pada April 2021, dia menderita migrain yang sangat menyiksa sehingga dia pikir dia akan mati.

Danielle Soviero
Danielle Soviero (Courtesy of Danielle Soviero)

Ketika Danielle mengirim sms kepada dokter, ia diberitahu untuk meminum asetaminofen.

Selama dua minggu ke depan, Danielle mengalami "tekanan aneh" di kepalanya yang terasa seperti otaknya bergerak ketika dia berdiri, menurut Today.

"Saya menelepon dokter saya dan berkata, 'Ada yang tidak beres. Saya perlu MRI lagi. Saya tidak akan menerima jawaban 'tidak'."

MRI kemudian menunjukkan tumor Danielle telah berlipat ganda dan mengalami pendarahan lagi.

Tetapi dokter mengatakan tumor itu tidak dapat diangkat karena kedalaman dan lokasinya yang berbahaya, kata Soviero.

"Saya marah. Saya memutuskan bahwa saya perlu mengambil tindakan sendiri," katanya kepada Insider.

"Saya meneliti semua tentang kondisi saya dan membuat janji dengan ahli bedah saraf terkemuka di negara ini."

Dia menemukan seseorang yang mengatakan operasi adalah satu-satunya pilihannya untuk menghindari kerusakan permanen.

Sebelum operasi Juli 2021, ahli bedah menemukan tumor itu berukuran tiga kali lipat dan dapat menyebabkan stroke atau kematian.

Operasi selama 6 jam itu berhasil.

Danielle Soviero
Danielle Soviero (Courtesy of Danielle Soviero)

Tetapi butuh berbulan-bulan terapi okupasi, fisik, dan wicara untuk mempelajari kembali bahkan untuk berbicara dan makan.

Danielle mengatakan kepada Today bahwa bukan menyalahkan dokter, tapi rasanya cukup baik bertanggung jawab atas tubuhnya sendiri.

Wanita Muda Dilaporkan 'Sering Diremehkan' oleh Dokter

Penelitian yang dipublikasikan di SSRN menunjukkan bahwa wanita melaporkan tingkat nyeri yang lebih parah, nyeri yang lebih sering, dan periode nyeri yang lebih lama daripada pria, tetapi perawatannya kurang agresif.

Satu survei tahun 2018 menemukan 62% wanita pernah merasa dikecilkan oleh dokter pria dibandingkan dengan 42 persen pria.

Saat mengunjungi dokter wanita, 47% wanita dan 37% pria merasa dikecilkan.

Hal sepele itu bisa berbahaya.

Brittany Scheier, yang menderita stroke pada usia 27 tahun, sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa gejala stroke-nya sempat ditepis di UGD.

Dokter bekata kondisinya saat itu hanya karena narkoba atau alkohol.

Wanita lain mengatakan kepada Insider bahwa gumpalan darah terkait pengendalian kelahirannya juga dianggap sebagai alkohol atau obat-obatan pada usia 15 tahun.

Suzanne Steinbaum, seorang ahli jantung di New York City, sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa dia sering mendengar wanita berkata, "Saya mendengarkan dokter. Mungkin mereka benar,'" katanya.

"Tetapi tidak ada yang tahu tubuh kita sebaik kita."

"Tidak ada yang hidup di tubuh kita."

"Kita yang tahu kapan kita tidak baik-baik saja atau tidak." (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wanita 24 Tahun Didiagnosis Tumor Otak Berdarah, Sempat Diminta 'Hidup Seperti Biasa' oleh Dokter

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved