Nasional
Kisah Wahyu, Kopassus Hebat Lumpuhkan 8 Preman Mabuk, Nyaris Dikeroyok tapi Bikin Lawannya Menyerah
Cerita Kopassus TNI AD bernama Wahyu Fajar Dwiyana lumpuhkan 8 preman mabuk. Nyaris jadi korban pengeroyokan, Sertu Wahyu bikin lawannya kabur.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah heroik sosok anggota Kopassus TNI AD bernama Wahyu Fajar Dwiyana?
Pada tahun 2017 lalu, prajurit TNI AD berpangkat Sersan Satu (Sertu) ini sempat viral berkat keberhasilannya melumpuhkan 8 orang preman yang sedang mabuk.
Aksi hebat Sertu Wahyu melumpuhkan 8 orang preman bak membuktikan bahwa anggota Kopassus TNI AD memang bukan orang sembarangan.
Dilansir dari GridHot, Kopassus tercatat sebagai salah satu pasukan paling mematikan di dunia.
Bahkan kabarnya, kemampuan seorang anggota Kopassus TNI AD setara dengan delapan prajurit TNI biasa.
Sedikit banyaknya, hal itu berhasil dibuktikan oleh Sertu Wahyu Fajar Dwiyana, anggota Kopassus dari Satuan 81/Penanggulangan Teror.
Sertu Wahyu yang setiap harinya berlatih penanggulangan teror itu menghajar 8 pemuda yang sedang mabuk.
Peristiwa itu terjadi di jalan Tanjung Sari, Sumedang sekitar pukul pukul 20.30 WIB, Kamis (25/5/2017) lalu.
Diceritakan, saat itu Sertu Wahyu yang bertugas di Mako Kopassus Cijantung hendak pulang saat berkendara sepeda motor.
Saat di perjalanan, Wahyu melihat seorang pengendara motor yang sedang melintas dihadang dan dikeroyok secara brutal oleh sekelompok pemuda yang sedang mabuk.
Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo dalam siaran persnya menyebutkan peristiwa berawal saat Sertu Wahyu pulang ke kampung halamannya di Sumedang, Jawa Barat, untuk menikah.
Peristiwa Sertu Wahyu melumpuhkan 8 preman itu terjadi saat ia melintas di jalan Tanjung Sari, Sumedang.
Di jalan tersebut, Sertu Wahyu yang mengendarai sepeda motor melihat seorang pemuda yang dihadang dan dikeroyok oleh delapan orang pemuda lainnya.
Melihat kejadian itu, Sertu Wahyu pun memutuskan untuk melerai.
"Spontan dia turun dari motornya dan mengimbau secara baik-baik agar mereka tidak melakukan pengeroyokan dan penganiayaan secara brutal," jelas Letkol Joko.