Berita Bitung
Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Bitung Lakukan Cara Ini
Sejumlah antisipasi telah dilakukan pemkot Bitung mulaI dari membuat surat himbauan walikota, posko tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado – Fivy Kadeke Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung menyebutkan dalam mengantisipasi bencana dampak dari cuaca ekstrem.
Sejumlah antisipasi telah dilakukan pemkot Bitung mulaI dari membuat surat himbauan walikota, posko tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
Tak hanya itu melalui tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Bitung, langsung mendatangi sejumlah lokasi yang mengalami bencana.
Seperti yang terpantau dalam WAG Bitung Tangguh dan Hebat, ketika masuk laporan adanya pohon tumbang, banjir dan longsor disejumlah wilayah Kota Bitung TRC BPBD langsung terjun ke lokasi.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan upaya – upaya sebelum terjadi bencana alam, mengoptimalkan penjagaan posko siaga bencana.
“Kami juga menyiapkan semua sarana dan prasarana seperti kendaraan operasional, chainsaw, alkon, sekop dan lainnya dalam menghadapi bencana hidrometeorologi,” tutur Fivy Kadeke kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (1/12/2021) malam.
Lanjutnya, BPBD juta melakukan sosialisasi dan pelatihan di SLB kristinia dan trikora indah, penyebarluasan informasi peringatan cuaca ektrim dan infografis kejadian bencana melalui media sosial wa, fb dan Instagram.
Terkiat dengan surat edaran walikota, berisi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi dan surat keputusan tentang Status Siaga Darurat
BPBD juga membuat rambu rawan bencana longsor dan jalur evakuasi dan bersama Kominfo latihan sebagai operator 112.
Tak sampai disitu, langkah dan upaya lainnya saat terjadi bencana alam melakukan penanganan secara cepat dan tepat bencana angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang, banjir dan tanah longsor.
Hingga pasca bencana melakukan pemberian bantuan stimulan kepada korban bencana, seperti kebutuhan dasar dan material bangunan. Pembangunan talud pengaman di jalan Kelurahan Kareko di Pulau Lembeh, talud pemukiman di wilayah Tandurusa, Pateten Tiga dan Kakenturan I yang semuanya tengah berproses.
“Kami juga melakukan penyaluran bansos berupa beras di tempat-tempat ibadah,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Ricky Daniel Aror, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, menjelaskan untuk perkembangan cuaca dipengaruhi dengan siklus mingguan.
Sepanjang bulan ada gelombang tinggi, ada juga dalam sepekan atau tiga hari gelombang tinggi, tiga hari kemudian gelombang redah, lalu empat hari kedepan tinggi lagi.
Untuk itulah pihaknya himbau, kepada masyarakat agar tetap pantau informasi update dari BMKG untuk melakukan aktivitas dan waktu yang tempat ketika hendak pergi melaut, dan di lokasi dan area tepat tidak di wilayah atau daerah yang tidak terjadi gelombang tinggi.
Untuk hujan, dipengaruhi oleh La Nina yang masih berlangsung. “La nina bukanlah badai, La nina adalah fenomeda normal atmosfir yang terjadi di samudera pacific hingga ke Indonesia. Fenomena La nina indikasikan suhu permukaan laut di Indonesia hangat, sehingga ada kontribusi penguapan tinggi dari normalnya dan terjadi penumpukan awan di daerah Indonesia dan terjadi hujan,” jelas Ricky Aror.
Untuk fenomena La Nina sendiri, yang patut diantisipasi bulan La Ninanya tapi dampak bencana hidrometeorologis yang dibawa La Nina.
Fenomena La Lina sudah ada sejak zaman dulu, ada pula El Nino. Dampak bencana hidrometeorologis seperti hujan lebat, diiringi awan konvektif berpotensi muncul angin putting beliung, waspada banjir di wilayah cekung, drainase yang tertutup dan lainnya.
Angin kencang yang sedang dirasakan di wilayah Sulut dan Kota Bitung, di predikasi puncaknya Selasa kemarin hari ini berangsur menurun secara bertahap ada peluang angin kencang tapi tidak kencang seperti hari Selasa kemarin.(crz)
Tentang Bitung
Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara.
Jarak dari Bitung ke Manado Ibu kota Provinsi Sulut yakni 42,4 kilometer lewat Jalan Tol Manado - Bitung, atau sekitar 50 menit ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan.
Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki Gunung Dua Sudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh.
Kota Bitung terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan, dengan luas wilayah 302,89 km² dan sebaran penduduk 730 jiwa/km².
Saat ini Kota Bitung dipimpin Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar. (crz)
Baca juga: Gempa Pukul 00.55 WIB Sampai 05.54 WIB Kamis 2 Desember 2021, Lampung, Bengkulu, Banten dan Jabar
Baca juga: Presidium BKSAU Bitung Gelar Ibadah Menyambut Natal di Jemaat GMIM Lembah Yerden Mawali
Baca juga: BMKG: Potensi Tsunami 9-29 Meter di Selat Sunda Banten dan Pantai Selatan Jatim, Ahli LIPI Bereaksi