Lawan Covid19
Penanganan Bencana di Masa Pandemi Covid-19 Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Fachri menjelaskan ada 342 zona musim di Indonesia yang memiliki karakteristik masing-masing.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penanganan bencana di era pandemi covid-19 tetap menerapkan protokol kesahatan
Hai ini diungkap oleh Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab
Fachri Radjab mengungkapkan saat ini wilayah Indonesia memasuki periode musim penghujan ya.
Fachri menjelaskan ada 342 zona musim di Indonesia yang memiliki karakteristik masing-masing. Saat ini hampir seluruh zona telah masuk musim penghujan.
Hal tersebut disampaikannya dalam Dialog Produktif Kabar Jumat bertajuk Siaga Bencana Ketika Pandemi di kanal Youtube FMB9ID_IKP pada Jumat (26/11/2021).
"Saat ini hampir sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki periode musim hujan dan puncaknya belum tapi puncaknya antara Januari hingga Februari 2022 dan akhir dari musim hujan diperkirakan sekitar bulan April-Mei 2022 nanti," ujar Fachri.
Pada musim penghujan, Fachri mengatakan terdapat risiko bencana hidrometeorologi.
Dirinya meminta seluruh pihak mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor. Itu yang perlu kita waspadai yang bisa terjadi di periode musim penghujan," kata Fachri.
Di masa pandemi Covid-19, Fachri mengungkapkan penanganan antisipasi bencana harus memperhatikan protokol kesehatan.
Kondisi pengungsian untuk menampung korban bencana, kata Fachri, harus sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kalaupun ada kejadian-kejadian pengungsian, penyelamatan itu juga protokol kesehatannya tetap dijalankan. Memang tantangannya akan lebih besar," pungkas Fachri.
Pemprov Sumsel Siapkan Langkah Mitigasi Bencana
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan sejumlah langkah dalam menghadapi potensi bencana di akhir tahun.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumsel Achmad Rizwan mengatakan pihaknya telah mengadakan apel siaga banjir bersama seluruh pemerintah daerah di Sumsel.
Hal tersebut disampaikannya dalam Dialog Produktif Kabar Jumat bertajuk Siaga Bencana Ketika Pandemi di kanal Youtube FMB9ID_IKP, Jumat (26/11/2021).
"Kita memitigasi bencana yang ada di Sumatera Selatan ini dengan melaksanakan pembuatan atau pembangunan tanggul penahan air, bronjong, sodetan sungai, dinding penahan untuk jangka panjang," ujar Rizwan.
Sedangkan untuk jangka pendek, Pemprov Sumsel sudah menyiagakan posko mulai dari tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten.
Kondisi pandemi Covid-19, menurut Rizwan, membuat penanganan bencana membutuhkan perhatian khusus.
Pemprov Sumsel, kata Rizwan, telah melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 dengan bahasa daerah.
Langkah ini dilakukan agar pesan yang disampaikan lebih mudah tersampaikan ke masyarakat.
"Memberikan perhatian khusus kepada masyarakat dengan bahasa asli di sini, memberikan pengertian, dan ketika nanti bencananya datang yang tidak kita harapkan juga tetap akan memperhatikan kesehatan," kata Rizwan.
Rizwan mengungkapkan wilayah Sumsel hampir seluruh kabupaten kotanya dilewati oleh sungai Musi.
Sehingga bencana banjir hampir ada di setiap wilayah.
Namun di wilayah barat, ada Gunung Dempo dan pegunungan yang berbatasan dengan Bukit Barisan.
Sehingga, wilayah ini rawan longsor.
"Pak Gubernur sudah bersama para bupati Walikota untuk titik-titik bencana baik yang itu di pegunungan ataupun di daerah sungai sudah disiapkan posko," kata Rizwan.
Langkah-langkah mitigasi, kata Rizwan, diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana yang berpotensi terjadi.
TAUTAN AWAL: BMKG: Penanganan Bencana di Masa Pandemi Covid-19 Harus Sesuai Protokol Kesehatan