Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DIGITAL ACTIVITY

Cerita Linda Tatang, dari Ibu Rumah Tangga Menjadi Pengusaha Kursi Sterling Sukses di Sulut

Acara Tribun BakuDapa kali ini dipandu Jurnalis senior Tribun Manado Aswin Lumintang dengan topik, Usaha Kursi Sterling di Manado.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
Linda Tatang, Pengusaha Kursi Sterling. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Dalam acara Tribun BakuDapa, Sabtu (27/11/2021). Tribun Manado menghadirkan narasumber yang sangat inspiratif bagi ibu-ibu rumah tangga.

Narasumbernya adalah Linda Tatang, pengusaha kursi sterling. 

Acara Tribun BakuDapa kali ini dipandu Jurnalis senior Tribun Manado Aswin Lumintang dengan topik, Usaha Kursi Sterling di Manado.

Linda adalah ibu rumah tangga asal Surabaya.

Linda menceritakan bagaimana awalnya dari seorang ibu rumah tangga sampai menjadi seorang pengusaha.

Dikatakannya, empat tahun lalu datang di Manado, ikut suami karena suaminya sudah lebih dulu di sini bekerja.

"Saat di sini belum terpikir mau usaha apa, dan awalnya saat jalan-jalan di pasar 45 Manado, melihat ada tempat duduk yang dijual.

Kami, bertanya berapa harga di sini dan iseng langsung telpon dengan saudara yang punya usaha kursi, ternyata harganya dua kali lipat harganya," kata Linda.

Lalu Linda memulai bisnis kursinya bekerjasama dengan saudaranya, ia memesan 100 sampai 200 kursi yang awalnya didatangkan dari Surabaya.

"Awal memasarkan perlu perjuangan, apalagi orang baru di Manado dan sama sekali tidak ada teman atau kenalan

Lalu kami masuk keluar setiap toko meubel dan menawarkan, ada yang mau menerima ada yang tidak menerima," ungkapnya.

Singkat ceritanya, sampai sekarang sudah ada 5 sampai 6 toko yang masih rutin memesan sudah sejak 3 tahun lebih.

"Di Manado, kalau panen penjualan menjelang Natal seperti sekarang ini mulai bulan Oktober akhir," ucapnya.

Katanya, terbanyak yang beli kursinya adalah gereja, padahal awalnya ia memikirkan yang akan membeli restoran.

"Banyak gereja yang membeli dipasang logo bordir di bagian belakang kursi, karena itu banyak gereja yang membeli dengan membordir," ungkapnya lagi.

Yang mereka jual adalah kursi sterling, paket natal, baby dol, bantal guling dan mimbar stanles.

"Harga kursi standart Rp 240 ribu satu kursi, kalau untuk gereja ada harga khusus karena banyak yang dibeli.

Selain itu ada yang harga Rp 246 ribu, ada yang Rp 296 ribu ada yang kursi cafe Rp 140 ribu dan kursi serbaguna Rp 180 ribu," katanya.

Disampaikannya, setiap bulan mendekati Natal seperti ini kalau dulu normal hampir 1000 kursi.

"Kalau sekarang ini semoga bisa mendekati normal karena sekarang belum terlalu normal," ujarnya.

Sejak pertama merintis usaha sampai sekarang, Linda mengaku menggunakan modalnya sendiri. 

"Saya buka toko tetap di Minahasa Utara," ujar dia. 

Sekarang dirinya sudah mulai memasarkan kursinya lewat online

"Sekarang juga dijual secara online juga dan mengimpikan banyak reseler yang juga bisa merasakan untung dan saling memudahkan untuk pakaian babydoll," terangnya.

Selesai acara Linda bagi-bagi hadiah kepada para tribunners yang membagikan videonya. (fis)

Hujan Lebat dan Angin Kencang Akan Terjadi Besok Senin 29 November 2021, Berikut Info Lengkap BMKG

Bekerja di Puskesmas Onggunoi Bolsel, Ini Cerita Dokter Tampan Manuel Victory Willem Wenas

Kecelakaan Maut Tadi Pukul 06.00 Wita, Seorang Pemotor Tewas Tertabrak Mobil yang Hindari Lubang

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved