Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Minggu 28 November 2021

BACAAN ALKITAB - Zakharia 9:9 Sorak-Sorai Sambut Yesus Kristus

Konteks kitab Zakharia dengan kitab Hagai, hampir sama. Bahkan sama. Kedua nabi hidup pada tahun pertama pemerintahan raja Koresh

Editor: Aswin_Lumintang
Tribun Manado/Indra Sudrajat
ILSUTRASi Renungan 

  Zakharia 9:9
TRIBUNMANADO.CO.ID - Konteks kitab Zakharia dengan kitab Hagai, hampir sama. Bahkan sama. Kedua nabi hidup pada tahun pertama pemerintahan raja Koresh yang agung dari Persia. Saat itulah Allah menggerakan hati Koresh untuk memulangkan umat Israel dari Babel ke negerinya, setelah dibuang dan ditawan oleh raja Babel, Nebukadnezar puluhan tahun.

Pada pemulangan tahap pertama, ditunjuklah Zerubabel, anak Sealtiel keturunan raja Daud, sebagai pemimpinnya. Nabi Zakharia yang juga adalah seorang imam ikut dalam rombongan ini. Mereka berharap bahwa orang Israel yang pulang ini hidup semangat dan lebih dekat kepada Tuhan serta segera mempersiapkan pembangunan kembali Bait Allah yang lululantak.

Ilustrasi Renungan
Ilustrasi Renungan (internet)

Sebab, Allahlah yang telah menggerakkan Koresh untuk mengembalikan umat-Nya. Maka Zakharia mengharapkan agar umat Israel bersemangat kembali membangun negerinya, teruama membangun Bait Allah.

Nabi Zakharia menyerukan bangsa itu bersorak-sorailah dan bergembiralah, karena bangsa Israel sudah bebas, dan terutama Allah menjanjikan bagi bangsa kedatangan Seorang Raja Mulia, Raja Damai, Yang Adil dan Jaya. Itulah Tuhan Yesus, Juruselamat Dunia, yang lahir 500 an tahun kemudian, atau 2000 tahun yang lalu.
Demikian firman Tuhan hari ini.

 "Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."  (ay 9)

Kuat kuasa tangan Tuhanlah yang telah membebaskan bangsa Israel. Bukan karena Koresh yang agung yang kekuasaannya paling besar di zamannya. Koresh hanya alat Tuhan saja. Jadi, hanya karena belas kasihan Tuhan saja. Karena itu Zakharia memberikan semangat kepada umat Israrl agar bersemangat, karena Allahlah yang telah membebaskan mereka. Allahlah yang akan membela mereka dan memerdekakan mereka dari penawanan di Babel.

Terutama sekali adalah, bahwa Allah bukan hanya membebaskan mereka dari penjajahan Babel, tapi Allah akan memberikan kemenangan yang lebih dari kemenangan, karena bagi Israel, di mana akan lahir Kristus Raja Kemuliaan, yang minggu ini juga kita sebagai umat-Nya memulai menyambut peringatan hari kelahiran-Nya.

Yah, Zakharia menubuatkan akan datang Sang Juruselamat yang akan menjadi Raja untuk selamanya bagi bangaa itu bahkan bagi seluruh bumi. Dia adalah Raja yang lemah lembut dan mengendarai seekor keledai beban yang muda. Zakharia mengungkapkan itu berdasarkan penglihatannya dari Allah. Itulah sebabnya dia disebut sebagai nabi kerajaan baru atau nabi zaman yang akan datang. Padahal, itu terjadi pada tahun 520-518 sebelum kelahiran Kristus.

Dia meyakinkan umat Israel bahwa apa yang dia sampaikan adalah baik dan benar dan pasti akan terjadi. Karena itu, dia menyerukan bangsa itu bergembiralah dan bersorak-soraklah. Hai putrti Sion dan puteri Yerusalem, menunjukan bahwa semua umat Israel, tanpa kecuali harus mengungkapkan syukur dengan suara yang nyaring terdengar sebab telah datang pembebasan dan akan datang kemenangan yang lebih berkemenangan bagi umat Israel dengan akan lahirnya Raja di atas segala raja, Sang Mesias yang adil dan jaya.

Zakharia bukan menyerukan berbahagialah, bagi orang Israel, tapi bersorak-sorailah. Bahkan dia tambahkan bersorak-sorailah dengan suara nyaring. Mengapa? Karena, sorak-sorai lebih tinggi bahagia dan sukacitanya dari kata bahagia itu sendiri. Bersorak-sorailah merupakan bahagia dan sukacita yang ekspresif, tidak hanya dipendam dan dinikmati saja.
Seperti orang yang baru saja menang dalam peperangan atau seperti orang yang baru saja memenangkan pertandingan, begitulah ekspresi orang menerimanya. Yakni dengan tempik sorai sambil meneriakkan yel-yel kemenangan.
Bahagianya bukan hanya di hati. Tapi diekspresikan, diungkapkan dan dipertontonkan dengan bahasa tubuh, bukan hanya bahasa verbal, tapi juga non verbal. Sukacita penuh yang diekspresikan dengan suara dan gerakan tubuh, begitulah sorak-sorai.

Itulah yang diserukan oleh Zakharia. Sebab bagi dia, pembebasan dari Babel dan kemenangan dari Tuhan dengan akan datangnya Sang Juaruselamat adalah kepastiaan dan sesuatu yang melebihi apapun juga bagi umat Israel.
Sorak-sorai itu jugalah yang harus kita pekikkan menyambut peringatan kelahiran Tuhan Yesus di zaman now Tentu, dengan tidak melanggar protokol kesehatan, karena kita masih diperhadapkan dengan pandemi Covid 19 yang belum berakhir.

Sorak-sorai menyambut peringatan kelahiran Kristus hendaklah kita wujudkan sesuai dengan ajaran Kristus yang dinubuatkan Zakharia 2500 tahun silam dan telah mengajarkan kita dengan firman-Nya.

Sorak-sorai kita adalah dengan melakukan semua ajaran Kristus dalam segala situasi, dengan mengasihi semua orang. Termaauk mematuhi protokol kesehatan. Sebab dengan mematuhi protokol kesehatan, kita telah mengasihi sesama, yakni menghindarkan sesama dan diri kita dari kemungkinan tertularnya Covid 19.

Bersorak-sorailah di dalam Tuhan, dengan hidup terus menuruti firman-Nya dalam segenap aspek kehidupan kita. Sambutlah Kristus dalam sikap hidup yang menuruti firman yang diajarkan-Nya dan telah diteladankan-Nya bagi kita. Maka Tuhan Yesus pasti menyertai dan memberkati kita. Amin

 DOA: Tuhan Yesus, kami sungguh bersorak-sorai atas kasih dan pengorbanan-Mu yang memenangkan kami. Ajarlah kami terus melakukan firman-Mu dalam hidup kami. Amin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved