Berita Minahasa
Balai Arkeologi Sulut Sosilisasikan Hasil Penelitian Makam Tua Islam, Eropa dan Cina
Balai Arkeologi Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan sosialisasi hasil penelitian arkeologi.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Balai Arkeologi Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan sosialisasi hasil penelitian arkeologi.
Sosialisasi yang digelar di Wise Hotel Tomohon, Rabu (24/11/2021) ini mengangkat terkait kajian analitik makam-makam tua islam, eropa dan cina dalam perkembangan multikulturalisme di Wilayah Minahasa Sulawesi Utara.
Pemateri dalam sosialiasi ini Drs Fendy E W Parengkuan yang merupakan Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia cabang Sukawesi Utara.
Lalu ada Dr Meike Imbar, M.Pd yang merupakan Dosen Sejarah Fakuktas Ilmu Sosial Unima.
Serta Paulina E H Nugrahini, S.Si., M.A selaku Ketua Tim Peneliti.
Tim peneliti pun memaparkan hasil penelitian sejumlah makam tua yang ada di Sulut, khususnya Minahasa.
Mulai dari makam tua Islam, makam tua eropa dan makam tua komunitas China.
Kepala Balai Arkeologi Sulut Wuri Handoko menyatakan tujuan dari sisi akademik yaitu untuk mengungkap sejarah-sejarah multikultural atau multibudaya di tanah Minahasa.
Bahwa ada periode dimana sejarah multikultur dapat dilihat secara nyata bukti-bukti fisik arkeolog.
"Nah ini kan bisa jadi pembelajaran tentang nilai-nilai kebanggsaan. Bahwa Indonesia itu memang terbentuk oleh proses multikultural. Ada tionghoa eropa arab. Mutikultural itu yang berproses menjadi Indonesia," jelasnya.
Selanjutnya Wuri Handolo menyebut secara manfaat praktis misalnya ini jika dikelolah dengan baik bisa dikembangkan katakanlah studi lapangan.
Walaupun juga ada pengembangan-pengembangan wisata bidang khusus misalnya.
"Lalu pelestarian tentang cagar budaya. Bahwa cagar budaya harus dilestarikam sebagai bahan pembicaraan," sebutnya seraya menambahkan pada penilitian tahap pertama, waktunya pengumpulan data sampai 20 hari.
"Kemudian ada analisis, sampai pelaporan, dan sosialisasi awal," sambung Wuri Handoko.
Adapun masukan-masukan dalam sosialisasi tak menutup kemungkinan akan dilakukan penelitian.
"Ini kan prosesnya penelitian ini akan dilanjutkan, ketika ada temuan-temuan terbaru dilanjutkan tahun depan misalnya. Tergantung nanti proses review dari laporan seperti apa tindaklanjut," tukas Wuri Handoko.
"Saya berharap isu-isu strategis tentang kebhinekaan bisa dilanjutkan penelitiannua. Ini bagian dari komitmen Balai Arkeologi untuk melihat proses perkembangan multikulturisme di Wilayah Sulut khususnya Minahasa," pungkasnya. (hem)
Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Masukan 15 Pejabat di Daftar Rolling, Lusa Dieksekusi
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 10.20 WIB, Pemotor Perempuan Tewas Seketika, Korban Terlindas Truk Tangki
Baca juga: Prasetyo Edi Marsudi Bantah Beking Istri Brigjen Zamroni yang Cekcok dengan Arteria Dahlan