Kabar TNI
Jenderal Dudung Abdurachman Dituding Jadi Anak Emas Jokowi dan Mega, KSAD: 'Enggak Ada Alat Politik'
Menurut Dudung, Jokowi melantik dirinya sebagai KSAD karena melihat dari pengabdian dan profesionalitasnya selama bekerja di TNI.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jenderal Dudung Abdurachman resmi menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang baru menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Pelantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai KSAD sebelumnya dilakukan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (17/11/2021) lalu.
Jenderal Dudung Abdurachman menjabat sebagai KSAD tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 TNI tahun 2021, tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.
• Respon Jenderal Dudung Dituding Jadi KSAD karena Dianggap Anak Emas Presiden Jokowi dan Megawati

Dudung diketahui menggantikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang pada saat yang sama dilantik menjadi Panglima TNI.
Baru-baru ini ramai dibicarakan jika Jenderal Dudung Abdurachman berhasil duduk sebagai KSAD karena faktor kedekatan dengan penguasa.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) baru, Jenderal Dudung Abdurachman memberikan tanggapannya terkait adanya tudingan anak emas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri yang ditujukan pada dirinya.
Dengan tegas, Dudung pun membantah tudingan anak emas tersebut.
Menurut Dudung, Jokowi melantik dirinya sebagai KSAD karena melihat dari pengabdian dan profesionalitasnya selama bekerja di TNI.
"Sebetulnya Pak Jokowi itu lebih kepada yang namanya pekerjaan, melihat dari pengabdian, lebih kepada profesionalisme. Jadi enggak ada alat politik segala macam, enggak ada," kata Dudung dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (21/11/2021).

Dudung mengaku tidak ingin pengangkatannya menjadi KSAD ini dibawa-bawa ke ranah politik.
"Dan saya juga tidak mau kalau dibawa-bawa ke politik, tidak akan mau saya," imbuhnya.
Lebih lanjut Dudung menuturkan, ia mengenal Jokowi dan Megawati saat ia masih bintang dua.
Dudung pun menilai, Jokowi dan Megawati tidak memiliki spesialisasi anak kesayangan.
Melainkan murni melihat dari pengabdian dan profesionalisme dalam melantik seseorang.
Pasalnya menurut Dudung, orang-orang yang ditunjuk oleh Jokowi dan Megawati tidaklah diputuskan dengan mudah.