Digital Activity
Cerita Ustaz Deddy Hamzah Makapedua, Gabung Bikers Subuhan Manado, Ikut Program Berbagi
Cerita Ustaz Deddy Hamzah Makapedua Gabung Bikers Subuhan Manado, Ikut Razia Orang Lapar.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANAD.CO.ID - Ustaz Deddy Hamzah Makapedua bercerita tentang pengalamannya dikejar polisi tengah malam jelang dini hari.
Namun ketika dijelaskan, Polisi yang mengejar terharu mendengar jawabannya saat itu.
"Polisi kejar kami, katanya kami tawuran. Kami jelaskan bahwa bapak sweping kami juga sweping (razia). Saat petugas kepolisian sweping memeriksa yang melanggar aturan, kami berbagi dengan yang membutuhkan," ujar Pembina Bikers Subuhan Manado ini kepada Tribun Manado pada acara podcast Tribun Komunitas Kamis (18/11/2021) sore.
Baca juga: Cerita Tentang Pemuda Hijrah di Manado, Bikers Subuhan Manado, dari Masjid Jaga NKRI
Baca juga: BERITA FOTO, Syubbanul Adzkar Bersama Bikers Subuhan Manado Ziarah Makam Tuanku Imam Bonjol
Baca juga: Cerita Dedi Kembali Mengenal Sholat Bersama Bikers Subuhan Manado, Jaga NKRI dari Masjid
Podcast Tribun Komunitas. Cerita ustaz ikur razia orang lapar. (Kolase Tribun Manado)
Bikers Subuhan Manado punya banyak program yang cocok dengan anak muda zaman sekarang.
Satu di antaranya adalah Bikers Subuhan Berbagi.
Ustaz Deddy Hamzah Makapedua, Pembina Bikers Subuhan Manado menjelaskan bahwa Bikers Subuhan Berbagi ini adalah kegiatan di malam ahad atau dikenal dengan malam minggu.
"Jadi sebelum kita iktikaf di masjid, kita terlebih dulu berkumpul dan melakukan kegiatan berbagi," ujar Ustaz Deddy Hamzah Makapedua kepada tribun manado.
Mereka berbagi di jalanan, emperan toko dan dimana saja tempat dimana dilewati dalam perjalanan ke masjid.
Saat melakukan kegiatan tersebut, diceritakan Ustaz Deddy Hamzah Makapedua kemudian para Bikers Subuhan bertemu dengan petugas kepolisian.
"Polisi kejar kami, dikatakan kami tawuran. Kami jelaskan bapak sweping kami malam itu berbagi dengan yang butuh
Ustaz Deddy Hamzah Makapedua (Tangkap Layar Facebook Podcast Tribun Manado)
Saat petugas kepolisian sweping memeriksa yang melanggar aturan, kami berbagi dengan yang membutuhkan," ujar ustaz.
Dan polisi itu pun merasa bingung, kenapa ada komunitas yang seperti ini.
"Polisi itu pun memberi apresiasi dan mengizinkan kami melanjutkan kegiatan berbagi," ujar ustaz.
Lanjut Ustaz Deddy Hamzah Makapedua, itulah kenapa dirinya mau bergabung sejak awal dengan Bikers Subuhan Manado.
"Karena perlu diketahui bahwa pemuda pemuda saat ini yang kelihatannya lebih mengedepankan dunia daripada akhirat itu sebenarnya bukan seperti itu.
Anak muda saat ini lebih kepada mencari jati diri. Jadi kalau ada orang mengatakan lebih mengedepankan dunia itu hanya opini saja," ujar dia.
Dan ustaz kemudian menekankan bahwa hadirnya dia di Bikers Subuhan Manado adalah untuk berdakwah bersama-sama.
"Saya hadir disini karena memang janji saya kepada guru-guru saya. Selesai studi, belajar agama kita akan turun untuk dakwah, mengajarin orang.
Dan perlu saya sampaikan bahwa saya tidak merasa lebih baik dari yang lain.
Kalau kita di medan dakwah kemudian merasa lebih baik daripada orang lain, maka ini belum pantas untuk berdakwah.
Justru dalam islam mengajarkan bahwa orang yang berdakwah itu adalah orang yang paling tidak punya ilmu. Jadi masih suka bergaul untuk memperbanyak ilmu," ujar ustaz.
Kata ustaz, hadirnya di Bikers Subuhan Manado dengan niat supaya pemuda ini kurang lebih bisa menata hidup mereka.
"Karena masa muda itu adalah masa berapi-api. Sebagaimana penggalan lirik lagu Rhoma Irama.
Karena masa itu masa dimana para pemuda remaja mencari jati diri.
Bagaimana mencari jati diri maka sering lah berkumpul dengan orang baik," ujar ustaz.
Bagaimana mencari jati diri ? kata ustaz harus pandai mencari teman.
"Kita ingat Nabi mengajarkan kita beberapa hal. Satu di antaranya adalah pandai-pandai lah mencari teman.
Seperti ada cerita, orang yang tak pernah pakai minyak wangi kemudian dekat dengan penjual minyak wangi, maka suatu saat akan dikasih minyak wangi meski sedikit. Nanti akan ketular wanginya.
Sebaliknya ketika kita dekat dengan pandai besi, maka kita akan kecipratan bau besi. Jadi pandai pandailah mencari jati diri," ujar dia.
Anak muda ini sebenarnya bosan diberi nasihat berlebihan, Mereka masih mencari jati diri dengan ingin bergaul.
"Maka ayo bergaul dengan orang yang baik," ujar dia.
LIHAT VIDEO LENGKAPNYA: