Berita Sulut
Setelah Belajar Setahun, BI Sulut Wisuda Wirausaha dan Petani Unggulan Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) Sulut mewisuda puluhan Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) dan Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) rekrutmen tahun 2020
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Bank Indonesia (BI) Sulut mewisuda puluhan Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) dan Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) rekrutmen tahun 2020.
Sebanyak belasan WUBI yang sebagian besar pelaku UMKM dan 01 PUBI diwisuda dalam acara khusus di Ballroom Luwansa Hotel Manado, Rabu (17/11/2021).
Acara ini merupakan puncak acara sekaligus penutup dari seluruh rangkaian pelatihan WUBI dan Petani PUBI yang telah diikuti oleh calon Wisudawan WUBI dan PUBI sejak tahun 2020.
Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat menjelaskan latar belakang program tersebut.
Katanya, pertanian dan UMKM memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional maupun daerah.
Sektor pertanian dan UMKM merupakan penyedia jaring pengaman masyarakat.
Khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, merupakan salah satu sumber pendapatan utama negara Indonesia yang berperan penting dalam mengentaskan kemiskinan.
Sebagai negara agraris, peranan sektor pertanian masih cukup dominan. Menurut data BPS, kontribusi sektor pertanian di dalam PDB kuartal III-2021 sebesar 13,6 persen.
"Sektor pertanian masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi negara, terbesar kedua, setelah industri pengolahan," jelas Arbonas.
Peranan dari sektor UMKM juga mengalami perkembangan, utamanya di era pandemi Covid-19. UMKM sebagai sektor yang mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian selama pandemi.
Atas dasar itu, maka pemerintah kemudian menggagaskan agar sektor UMKM dapat dijadikan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang baru.
Namun di sisi lain, sektor pertanian dan UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan ketenagakerjaan.
Salah satu faktor penghambat yang dominan adalah masih banyak petani dan pelaku UMKM yang belum mampu untuk membuat pencatatan laporan keuangan yang terstruktur, serta tidak memperhitungkan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebagai komponen yang krusial dalam perhitungan hasil penjualan mereka.
Kurangnya pengetahuan di bidang pencatatan keuangan dan kewirausahaan ini menyebabkan para petani dan pelaku UMKM tidak mampu untuk mengelola pendapatan mereka secara maksimal.
Sehingga seringkali tidak dapat menggunakan pendapatan dari hasil penjualan sebelumnya untuk produksi berikutnya.
Sebagai bagian dari cara memitigasi hambatan terhadap profesi petani dan juga pelaku UMKM, maka BI membentuk Program PUBI dan WUBI.
Program ini diciptakan untuk membantu para petani dan wirausahawan dalam mengembangkan kapasitas mereka.
Secara khusus, program ini dibuat agar para petani dan wirausahawan memiliki mindset yang lebih terarah, agar memiliki kemampuan yang lebih tajam untuk menyelesaikan persoalan bisnis yang sedang dihadapi sehingga mampu menemukan pemecahan masalah yang terbaik berdasarkan hasil investigasi.
"Kemampuan itulah yang berusaha untuk ditumbuhkembangkan selama pelatihan ini," katanya.
Program PUBI dan WUBI 2020 telah berjalan selama 1 tahun, yakni sejak November 2020
Selang setahun, telah dilaksanakan 4 tahapan pelatihan yang dilakukan secara offline dan online.
Pertemuan offline dilakukan sebanyak empat kali dalam satu tahun, termasuk kegiatan capacity building dan konsultasi online
Selama empat kali tahap pelatihan, para calon WUBI dan PUBI Tahun 2020 telah mendapatkan berbagai macam materi yang bermanfaat.
Pada tahap pelatihan 1 dan 2, calon WUBI mendapatkan pelatihan mengenai business canvas, digital marketing, branding, dan NLP.
Pada tahap ketiga, peserta mendapatkan pelatihan yang lebih lanjut, mulai dari cara penentuan HPP, pembuatan laporan keuangan, hingga pemanfaatan kanal digital untuk keberlangsungan usaha.
Para peserta calon PUBI juga telah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan variatif, seperti Pengolahan Tanah, Pengenalan Hama dan Penyakit, Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), Pertanian Terintegrasi, Pemasaran Pertanian secara Digital, hingga Manajemen Keuangan.
Berdasarkan laporan dari tim IMUTS (Integrated Mindset Unique Talent and Spiritual) Pelatih Indonesia selaku coach, sebagian besar peserta juga telah menerapkan ilmu yang diberikan terhadap lahan pertanian mereka.
"Sehingga menghasilkan usaha pertanian yang lebih maju dengan pangsa pasar yang lebih luas dari sebelumnya," kata Arbonas.
BI Sulut bangga menyatakan para peserta program sebagai WUBI dan PUBI Provinsi Sulut.
"Ini awal semangat yang baru untuk bersama-sama memajukan dan mengembangkan, tidak hanya usaha peserta program namun juga sektor UMKM dan pertanian Sulut secara keseluruhan, demi kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Menjadi WUBI dan PUBI Sulut membawa kebanggaan. Seperti yang diungkapkan Meynio Sumendap, wisudawan WUBI Sulut kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (19/11/2021).
"Sangat bahagia. Proses belajar setahun terakhir sangat bermanfaat. Banyak hal yang kami dapatkan. Manajemen usaha, digital marketing hingga membentuk karakter," kata pemilik usaha penganan Nike Tore dan produk makanan barlabel Nio's.
Pelaku UMKM asal Minut ini mengatakan, pelajaran selama program WUBI setahun terakhir sangat berharga.
"Kalau tidak ikut program ini, proses usaha kami hanya begitu-begitu saja tanpa inovasi dan terobosan," jelas ibu tiga putra sembari menyatakan terima kasih ke BI Sulut.
Adapun para fasilitator program WUBI dan PUBI Sulut 2020, yakni Coach Marioto, Team Leader IMUTS; Desrida Tokenta Sitepu, Project Manager IMUTS dan Wahyu Hidayat, Ahli Digital Marketing IMUTS.(ndo)
Baca juga: Inilah Daftar Gaji Polisi Pangkat Bintara, dari Bripda hingga Aiptu
Baca juga: Jatuh dari Kelapa, Warga Tungoi Satu Bolmong Ditemukan Tewas di Telaga
Baca juga: Baru Disebut jadi Calon Pangkostrad, Ternyata Segini Harta Mayjen TNI Maruli Simanjuntak