Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita

Bhante Dhammavuddho: Ciptakan Kerukunan di Masyarakat Jadi Tujuan Akhir Seorang Biksu

Bhante Dhammavuddho lahir di Makassar tapi besar di Kota Manado kemudian lanjut sampai menikmati masa kecil mulai dari SD hingga SMA di Manado.

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw
Bhante Dhammavuddho, Biksu di Vihara Dhammadipa Manado. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, ManadoMenjaga kerukunan di dalam masyarakat merupakan tugas setiap orang, namun bagi Bhante Dhammavuddho sebagai Biksu di Vihara Dhammadipa Manado menjadi sebuah tanggungjawab.

Dan tanggungjawabnya sebagai seorang rohaniawan bermula saat dirinya masi muda.

Bhante Dhammavuddho lahir di Makassar tapi besar di Kota Manado kemudian lanjut sampai menikmati masa kecil mulai dari sekolah SD, SMP dan SMA hingga lulus di Kota Manado.

Nanti saat kuliah barulah dia keluar ke Jakarta dan lanjut menyelesaikan studi hingga bekerja juga di Jakarta, hingga satu saat punya keinginan untuk menjadi seorang Bhante.

"Menjadi seorang Bhante karena saya termotivasi dengan semboyan dari Minahasa yang yaitu Sitou Timou Tumou Tou, yang artinya manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain," ucapnya, Rabu (17/11/2021).

Bhante mengaku, berhenti dari pekerjaannya di Jakarta sebagai text consultan karena ingin lebih banyak menolong orang tanpa harus dibayar.

"Jadi mungkin ini menjadi kesempatan saya untuk membantu orang agar bisa memanusiakan orang lain lebih terbuka," pungkasnya.

Lanjutnya, untuk menjadi seorang Bhante, kita harus punya tekat yang kuat dan siap secara mental, karena Bhante itu artinya keluar dari rumah.

"Dimana kita sebagai rohaniawan harus keluar dari zona nyaman kita untuk melayani menyebarkan kebaikan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi, meski berbagai rintangan harus kita hadapi," katanya.

Sebagai seorang biksu harus siap melepas hal-hal duniawi seperti berkeluarga, gaya hidup hingga perilaku yang lama harus ditinggalkan dan berfokus kepada kehidupan spiritual.

Dan melakukan tugas untuk melayani kepada masyarakat seperti memberikan bimbingan spiritual melakukan aksi-aksi sosial, hingga setiap orang bisa hidup dalam damai.

Bhante menjelaskan, tujuan akhir seorang rohaniawan khususnya biksu bukanlah menjadi jutawan atau punya jabatan yang tinggi atau punya pengikut yang banyak.

Tapi tujuan akhir seorang biksu adalah melihat perubahan yang ada dalam diri setiap orang.

"Dimana setelah kita memberikan bimbingan terjadi perubahan dari perilaku setiap orang, seperti dari sebelumnya seorang yang tidak baik menjadi orang yang lebih baik.

Sehingga dari situ kita bisa melihat bahwa agama yang sudah ada dari zaman dahul yang diturunkan oleh para guru spiritual kita mempunyai manfaat bagi kehidupan orang banyak," jelasnya.

SOSOK Panglima TNI Termuda dan Tertua Saat Dilantik

Kabar Kartika Putri Pernah Konflik dengan Dokter Richard Lee, Kini Dituduh Tak Adil ke Anak Tirinya

Ingat Mezzaluna? Putri Bimbim Slank, Lebih Pilih Jazz Ketimbang Rock, Ternyata Pecinta BTS

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved