Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sitaro

Sitaro Catat Satu Kasus Kematian Akibat DBD, Warga Diingatkan Soal 3M

Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) kembali mencatatkan penambahan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
tribunmanado.co.id/Octavian Hermanes
Kepala Dinas Kesehatan Sitaro, dr Semuel Raule. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) kembali mencatatkan penambahan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD.

Bahkan dalam kasus DBD ke 11 di tahun 2021 ini, pasien yang diketahui berdomisili di Kelurahan Bahu Kecamatan Siau Timur itu akhirnya meninggal dunia setelah mengalami damam tinggi.

"Ya benar, pasien tersebut meninggal dunia karena DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro, dr Semuel Raule, melalui media perpesan Whatsapp, Senin (15/11/2021).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro, Conny Bawotong menyatakan, kasus DBD yang dialami warga Kelurahan Bahu tersebut merupakan kasus kematian pertama akibat DBD di tahun 2021.

"Ini kasus kematian pertama akibat DBD di tahun 2021. Total ada 11 kasus, termasuk yang ini. Sedangkan tahun 2020 lalu, tercatat sebanyak 52 kasus," ungkap Bawotong melalui sambungan telepon.

Guna mengantisipasi mewabahnya DBD ini, Bawotong bilang pihaknya telah mengambil sejumlah langkah seperti melakukan fogging di lingkungan tempat tinggal pasien hingga imbauan dan edukasi promosi kesehatan melalui Puskesmas.

"Hari ini kita telah melakukan fogging. Sebelumnya juga telah diturunkan surat melalui Puskesmas-Puskesmas ke seluruh wilayah agar mewaspadai penyebaran DBD dengan memperhatikan kebersihan lingkungan," ungkap Bawotong.

Dia menerangkan, cara sederhana dalam mencegah penularan DBD adalah dengan melakukan 3M atau menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat penyimpanan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air.

"Apalagi dalam kondisi musim hujan, genangan-genangan air sangat berpotensi terjadi. Makanya masyarakat diminta memperhatikan kondisi lingkungan masing-masing dan menjalankan tiga M," terang Bawotong.

Sekedar informasi, beberapa minggu terakhir ini, curah hujan di wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.

Kondisi ini rentan menimbulkan beragam jenis penyakit yang pastinya akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

Salah satu penyakit yang rawan mewabah ketika terjadi perubahan cuaca adalah Demam Berdarah Dengue atau DBD.

Bahkan tak jarang, dalam sejumlah kasus yang diakibatkan gigitan nyamuk ini akan berujung pada kematian pasien atau penderita.

Untuk itu, masyarakat diingatkan untuk tetap waspada serta memperhatikan kebersihan lingkungan sejalan dengan perubahan cuaca. 

Tentang Sitaro

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved