Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Fakta tentang Majapahit, Perkasa di Darat dan di Laut, Tom Pires: Menguasai Jawa hingga Maluku

Banyak bukti-bukti arkeologis yang menunjukan betapa kerajaan ini di masa jayanya adalah kekuatan yang bukan kaleng-kaleng, di darat maupun di laut. 

Editor: Rizali Posumah
zoom-inlihat foto Fakta tentang Majapahit, Perkasa di Darat dan di Laut, Tom Pires: Menguasai Jawa hingga Maluku
NET
Kapal Jung Jawa di relief candi Borobudur.

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kedigdayaan Majapahit sebagai satu kerajaan yang menguasai Nusantara tak bisa diragukan lagi. 

Banyak bukti-bukti arkeologis yang menunjukan betapa kerajaan ini di maa jayanya adalah kekuatan yang bukan kaleng-kaleng, di darat maupun di laut. 

Salah satu ketangguhan Majapahit ditemukan pada budaya kebahariannya, melalui Jung Java, kapal raksasa Jawa.

"Keahlian berlayar dan mengembara lautan, didapatkan secara turun-temurun dari para leluhurnya, para penutur bahasa Austronesia," tulis Asyhadi Mufsi Sadzali.

Asyadi merupakan salah satu penulis dalam buku berjudul Inspirasi Majapahit yang terbit pada 2014.

"Fakta ini diperkuat dengan adanya hasil penelitian dari para arkeologi yang memperkirakan orang-orang Austronesia berlayar dari tanah asalnya di kepulauan Formosa, Taiwan, menuju pulau-pulau di Nusantara sekitar 3500 SM," tambahnya.

Keberhasilan dan ketangguhan Jung milik Majapahit tentunya tidak terlepas dari teknik pembuatan kapal yang rumit, tetapi menakjubkan.

"Bangsa Austronesia mengembangkan kapal dengan tiang layar berkaki tiga yang dilengkapi cadik sebagai penyeimbang," tulis Bellwood.

Peter Bellwood dalam bukunya berjudul Austronesian Prehistory in Southeast Asia: Homeland, Expansion and Transformation, terbit pada 2004.

Ia menjelaskan tentang permulaan penjelajahan bangsa Austronesia ke Asia Tenggara, hingga ke Majapahit.

"Selain dari bentuk kapal, ekspedisi orang-orang Austronesia didukung dengan perbekalan bahan makanan yang tahan lama, menemani mereka selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan berada di tengah lautan, seperti umbi-umbian, jemawut, dan pisang" tambahnya.

Melalui kemampuannya dalam bercocok tanam dan menangkap ikan, mereka mampu beradaptasi cepat dengan kondisi lingkungan barunya.

"Orang Austronesia punya kemampuan untuk hidup di dua lingkungan, darat dan laut, maritim dan agraris, mereka juga andal berburu ikan untuk bertahan hidup di laut," ungkapnya.

Pada masa selanjutnya, kebudayaan itu terus dilanjutkan oleh bangsa penerusnya yang berkembang dan menetap di Nusantara.

"Mereka menetap di wilayah Jawa yang memiliki kualitas tanah yang subur dan hujan yang turun secara teratur," terang Bellwood. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved