Berita Bitung
SMPN 2 Bitung Jadi Sekolah Digital
Peresmian dilakukan Maurits Mantiri Wali kota Bitung, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Eugenia Mantiri.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - SMPN 2 Bitung kini ditetapkan sebagai sekolah digital.
Penetapan ini ditandai dengan ditekannya pembukaan papan selubung yang menutup baliho berwarna merah.
Baliho tersebut bertuliskan Peresmian SMPN 2 Bitung sebagai Sekolah Digital dan Pembukaan Lomba Karya Tulis Ilmiah (Mengarang) Dalam Rangka Bulan Bahasa Judul Peran Generasi Muda di Kota Bitung Sebagai Kota Digital, Jumat (12/11/2021).
Peresmian dilakukan Maurits Mantiri Wali kota Bitung, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Eugenia Mantiri, Kepala SMPN 2 Bitung Tommy Paat, Leonardo Axel Galatang tim percepatan Pemkot Bitung.
Turut pula Shane Tilaar kepala Cabang Bank SulutGo Bitung dan Raymond Zeekeon dari Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Children of hope Indonesia Bitung.
Menurut Tommy Paat Kepala satuan Pendidikan (KSP) SMPN 2 Bitung, saat ini di sekolah yang dia pimpin sudah menggunakan system pembelajaran IT sehingga bisa menunjang program pemerintah Kota Bitung menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Digital.
“Pembelajaran di sekolah sudah berbasis IT. Baik pembelajaran yang dilaksanakan secara daring maupun lewat tatap muka terbatas di sekolah."
"Semua guru sudah menggunakan computer dan menampilkan materi melalui LCD yang disiapkan sekolah."
"Dan sudah ada perpustakaan digital untuk memudahkan para guru dan siswa dalam meminjam dan menggunakan buku,” jelas Tommy Paat.
Adapun jumlah guru dan pegawai 78 orang, khusus guru berjumlah 66 orang, jumlah siswa 1.297 orang.
Maurits Mantiri Wali kota Bitung menilai, lewat digital bisa mendekatkan orang tua dari para siswa dan tau apa pembelajaran yang akan dia belajar besok dimana malam sebelumnya sudah di cek dan di tanya ke anaknya terkait proses pembelajaran.
Menurut Maurits Mantiri angka partisipasi murni (APM) di dunia Pendidikan, masih menjadi focus.
Dia memberikan contoh, saat SD ada 100 anak yang baru masuk dan yang lulus 98 orang, ada dua tidak terus sekolah.
Masuk di SMP ada 98 orang anak dan yang lulus 68 orang, masuk ke SMA 68 orang.
Dari data ini, ada dua orang tidak lulus SD, 20 orang tidak lulus SMP dan 32 orang tidak lulus SMA sehingga APM nya 50 orang anak tidak lanjut sekolah.