Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Super Pandit

Membandingkan Maradona, Pep, Conte hingga Xavi, Bukti Gelandang Lebih Sukses Jadi Pelatih

Pemain hebat dan pelatih sukses. Itulah impian ideal setiap orang yang berkarier di sepakbola.

Editor: Aswin_Lumintang
DANIEL GARCIA/AFP
Ekspresi Diego Maradona (kiri) dan Lionel Messi setelah Argentina kalah dari Jerman pada perempat final Piala Dunia 2010 di Stadion Green Point, Cape Town, 3 Juli 2010. 

Barry Hulshoff (mantan pemain belakang Ajax) dalam wawancara bersama BBC pernah mengatakan bahwa rekannya saat bermain, Johan Cruyff adalah "sutradara" dalam permainan Ajax.

“Dialah yang menjadi otak dalam tim. Kami membahas bagaimana mengisi ruang sepanjang waktu. Dialah yang menentukan kemana kita harus berlari, kemana kita harus pindah dan di mana kita harus diam," Kata Barry Hulshoff.

Dan benar saja, karir cemerlang Cruyff selama bermain, mampu ia tularkan ke karir kepelatihannya, Cryuff dikenal sebagai pencetus tiki taka dan total football di Barcelona yang membawa tim asal Catalan tersebut meraih deretan prestasi.

Manajerial 

Aspek lain yang sangat penting untuk menjadi pelatih hebat adalah memahami dan membaca para pemain untuk mengeluarkan potensi terbaik mereka.

Karena gelandang adalah orang yang mengontrol tempo permainan, sangat penting bagi mereka untuk memahami kemampuan pemain di sekitarnya.

Mereka terbiasa mengoper bola sesuai dengan kecepatan, kaki yang kuat dan menjaga parameter lain dari semua pemain.

Inilah membuat mereka mampu membaca kualitas para pemain yang membantu mereka di kemudian hari dalam karir manajerial mereka.

Salah satu eksponen terbaik dari peran ini adalah Diego Simeone, yang terkenal dengan kemampuannya membaca permainan dan melihat potensi pemainnya.

Simeone selalu saja menghadirkan pemain-pemain yang tak diperhitungkan sebelumnya, menjadi sosok penting dalam skema yang diusungnya, jika dahulu ada nama Griezmann dan Aguero, sekarang ada Marcos Llorente.

Meski posisi asli pemain asal Spanyol tersebut adalah gelandang bertahan.

LIorente diplot sebagai striker oleh Simeone dalam latihan Atletico Madrid.

Menjalani peran barunya bersama Simeone, musim lalu, mantan pemain Real Madrid itu mampu menjadi topskor kedua Los Rojiblancos.

Torehan 13 golnya sepanjang musim hanya kalah dari Luis Suarez yang mampu mencetak 21 gol untuk Atletico.

Berkat polesan Simeone juga, Llorente mampu menembus skuat Timnas Spanyol pada Euro 2020.

Halaman
1234
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved