Berita Nasional
Ingat Taufiq Kiemas? Dirinya Disebut Seorang Negarawan, Kisah Cinta dengan Megawati Dibuat Film
Taufiq lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayahnya berasal dari Sumatra Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih kenal dengan Taufiq Kiemas?
Dia adalah seorang negarawan dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sejak 1 Oktober 2009 hingga kematiannya pada 8 Juni 2013.
Ia juga merupakan suami dari Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri.
Taufiq lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayahnya berasal dari Sumatra Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau.
Ia merupakan penghulu kaum keluarga ibunya di Kanagarian Sabu, Batipuh Ateh, Tanah Datar, Sumatra Barat, dengan gelar Datuk Basa Batuah.
Taufiq mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dan tergabung aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, semasa ia mahasiswa.
Politik
Taufiq saat menjadi anggota DPR RI periode 1999—2004
Taufiq Kiemas memulai karier politiknya ketika di bangku mahasiswa dengan bergabung sebagai anggota GMNI.
Kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR-RI pada tahun 1992.
Selama masa Orde Baru, karier politiknya banyak dikebiri oleh pihak penguasa. Kariernya mulai cemerlang setelah rezim Soeharto tumbang.
Pada pemilu 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini mengantarkan istrinya menjadi Wakil Presiden dan kemudian Presiden Indonesia kelima.
Kini sebagai salah satu tokoh penting di partai, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu).
Ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009–2014 dari PDI-Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II.
Sebagai politikus terkemuka, banyak penulis yang mengulas karier politik Taufiq Kiemas, di antaranya ialah karya Derek Manangka yang berjudul Jurus Dan Manuver Politik Taufiq Kiemas: Memang Lidah Tak Bertulang yang terbit pada tahun 2009.
Kesehatan dan Wafat
Taufiq Kiemas menderita gangguan jantung dan ginjal.
Ia pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta pada Oktober 2005 dan dirawat selama dua minggu lebih.
Pada 17 Desember 2011, ia menjalani operasi pergantian baterai alat pemacu jantung di Rumah Sakit Harapan Kita.
Setelah menjalani perawatan di Singapore General Hospital, Singapura, pada hari Sabtu, 8 Juni 2013 pukul 19.05 waktu setempat, Taufiq Kiemas meninggal dunia di Singapore General Hospital akibat sakit jantung.
Jenazahnya dishalatkan di hanggar Landasan Udara Halim Perdanakusuma sebelum dimakamkan secara militer pada 9 Juni 2013 di Blok M 114, Taman Makam Pahlawan Kalibata di samping makam kedua orangtuanya.
Dibuatkan dalam Sebuah Film
Kisah hidup suami Megawati Soekarnoputri yang digambarkan dalam film Taufiq lelaki yang menantang badai
Film ini penuh warna, Terutama mengisahkan masa remaja Taufiq Kiemas, dan kemudian menjadi aktivis mahasiswa yang mendukung Presiden Soekarno.
Karena aktivitasnya tersebut, Taufiq Kiemas semasa hidupnya pernah mendekam di dalam penjara pada masa rezim Orde Baru.
"Tapi, film ini bukanlah film politik, melainkan film drama yang mengangkat perjuangan hidup seorang anak manusia sehingga menjadi pemimpin dan negarawan. Dalam film ini juga ditampilkan romantika asmara Pak Taufiq dan Bu Megawati Soekarnoputri," ujar Muhammad Yamin, penggagas dan produser eksekutif film ini. Produser eksekutif lainnya adalah Idrus Alhas dan Imran Hasibuan.
Film berdurasi 115 menit ini didukung para artis muda dan aktor-aktor senior.
Yang memerankan karakter Taufiq Kiemas adalah Achmad Megantara, dan yang berperan sebagai Megawati Soekarnoputri adalah Aghniny Haque.
Juga ikut main dalam film ini aktor muda Brandon Salim dan Ben Kasyafani. Sedangkan artis senior yang ikut berperan, antara lain: Ray Sahetapy, Ferry Salim, Imelda Therinne, Egy Fedly, Rukman Rosadi, dan Whani Darmawan.
Skenarionya ditulis oleh Alim Sudio, Harry Setiawan, dan Ismail Basbeth. Skenario film Taufiq berdasarkan cerita yang ditulis Alim Sudio dan Imran Hasibuan.
"Setelah melalui proses yang cukup panjang, film Taufiq siap hadir di tengah penonton Indonesia," kata Ody Mulya Hidayat, produser eksekutif dari rumah produksi Max Pictures yang memproduksi film biopic ini. (*)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL: