Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sherina Munaf

Sosok Sherina Munaf, Artis yang Disorot Setelah Tanggapi Video Dugaan Penyiksaan Anjing di Aceh

"Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang ... Sakit," kata Sherina Munaf, istri Baskara Mahendra.

Instagram @sherinasinna
Sherina Munaf; foto diunggah pada 5 Oktober 2019. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Sherina Munaf mendadak trending di media sosial pada Sabtu (23/10/2021).

Putri dari Triawan Munaf tersebut memberikan tanggapannya setelah beredar video tentang dugaan penyiksaan hewan peliharaan yang viral di media sosial.

Video tersebut menyeret pihak Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP ) Aceh Singkil, Aceh.

Melalui akun Twitter pribadinya, Sherina menilai kematian Canon, hewan peliharaan dimaksud, bukan karena stres, melainkan tidak bisa bernapas.

"Kepada Kasatpol PP Aceh Singkil, Ahmad Yani yang menduga Canon mati karena 'stress'."

"Canon dimasukkan ke keranjang sayur, ditutup kayu, dibungkus terpal, dilakban keliling, dibawa naik boat dari Pulau Panjang ke Singkil."

"Cuaca hari itu panas."

"Canon mati karena tidak bisa napas," tulis istri Baskara Mahendra di akun Twitter @sherinasinna, Sabtu (23/10/2021).

Sherina menilai kepentingan wisata halal di Pulau Banyak, Aceh bukan menjadi alasan petugas untuk melakukan penyiksaan terhadap hewan peliharaan.

Menurut Sherina, petugas bisa melakukan dengan cara bijak tanpa ada kekerasan.

"Masih stres kebayang hewan peliharaan tersayang."

"Dirawat dari kecil, ramah dan percaya sama manusia, eh diburu, dianiaya dan tewas oleh tangan-tangan aparat berseragam."

"Untuk alasan apakah? Wisata halal? Kalau sampai iya demi itu, apakah halal sama dengan menghalalkan segala cara?"

"Sakit," tulis Sherina.

"Mau sampai kapan banyak manusia dari bangsa kita sendiri memperlakukan satwa seperti benda begini."

"Apalagi ini hewan peliharaan seseorang."

"The greatest privilege of having a voice is to protect the voiceless."

"Kalo kamu resah karena ini, speak up," sambung Sherina.

Hewan peliharaan tersebut adalah seekor anjing hitam bernama Canon. Canon menjadi viral lantaran diduga mendapat penyiksaan oleh Satpol PP Aceh Singkil.

Salah satunya akun Instagram @nathasatwanusantara mengunggah video cara petugas menangkap Canon.

Akun LSM perlindungan hewan ini menyayangkan tindakan petugas dalam proses evakuasi Canon dari Pulau Banyak, Aceh Singkil yang akan menjadi tempat wisata halal.

"Kami dan segenap masyarakat mendesak @polres_acehsingkil untuk memproses kasus ini. UU No 41 tahun 2014, pasal 91 A dan 91 B, dan 302 KUHP dengan terang menjelaskan bahwa Indonesia melarang masyarakatnya untuk menyiksa hewan, dan kasus penyiksaan hewan bukanlah delik aduan melainkan delik biasa, dengan kata lain, meskipun tidak ada yang melaporkan, aparat wajib memproses kasus ini," tulis LSM Natha Satwa Nusantara dalam keterangan unggahannya.

Kasatpol PP Bantah Adanya Penyiksaan

Terpisah, Kasatpol PP Aceh Singkil Ahmad Yani membantah telah melakukan penyiksaan terhadap hewan peliharaan yang menjadi viral di media sosial.

Menurutnya, proses penangkapan anjing tersebut disaksikan pengelola resort. Hewan peliharaan tersebut dievakuasi ke daratan Singkil untuk diserahkan kembali ke pemiliknya.

Namun, Ahmad mengaku saat evakuasi ke Singkil, anjing tersebut diikat menggunakan rantai dan dimasukkan ke keranjang kol.

"Kalau memang diikat mulutnya, dari sana sudah mati. Itu pembunuhan namanya. Nggak ada kita ikat mulutnya, siapa pula yang berani pegang anjing itu. Yang berani itu kan tuannya," ujar Ahmad saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (23/10/2021).

Ahmad juga menjelaskan, hasil visum tidak ada tanda kekerasan. Kepentingan petugas menggunakan kayu dalam proses penangkapan hewan tersebut bukan untuk menyakiti, tapi menjaga diri.

Ia menduga, anjing tersebut mati karena stres saat dievakuasi petugas, dan direlokasi ke tempat lain.

"Sampai ke kantor anjingnya sudah mati. Kemudian kita lapor ke Sekda dan anjingnya kita kuburkan," ujarnya.

Sosok Sherina Munaf

Popularitas di dunia hiburan sudah menjadi teman Sherina Munaf sejak kecil.

Pemilik nama lengkap Sinna Sherina Munaf lahir di Bandung pada 11 Juni 1990.

Putri Triawan Munaf ini sudah dikenal luas masyarakat Indonesia sebagai penyanyi cilik yang menelurkan album Andai Aku Besar Nanti.

Album ini berisi 7 buah lagu yang digubah oleh Elfa Secioria mulai dari "Andai Aku Besar Nanti, "Balon Udaraku", "Bermain Musik", "Dua Balerina", "Kembali ke Sekolah", "Pelangiku", hingga "Putri dalam Cermin". 

Lagu-lagunya sangat sukses di pasaran sehingga membawa nama Sherina sebagai bintang kecil yang bersinar.

Pancaran sinar Sherina semakin terang benderang saat ditunjuk Mira Lesmana untuk bermain dalam film Petualangan Sherina.

Sherina bisa dibilang secara tidak langsung membuka jalan bagi para penyanyi cilik pada masanya ke puncak dunia hiburan.

Di tengah puncak kariernya, Sherina memutuskan untuk rehat dan fokus pada pendidikan.

Ia pun sempat menghilang dari peredaran hingga usianya 16 tahun. 

Pada tahun 2007, Sherina merilis album perdana yang menandakan dirinya sudah menjadi remaja.

Pada 2009, Sherina Munaf meluncurkan album dewasa keduanya yang diberi judul Gemini.

Dalam album ini, Sherina sudah semakin matang dalam menulis lagu yang berujung pada meledaknya angka penjualan Gemini.

Sherina terakhir kali merilis album Tuna (Tunes by Sherina) pada tahun 2013 yang berisi delapan buah lagu ciptaannya. 

Dari perjalanan kariernya, Sherina Munaf bisa dikatakan sebagai salah satu bintang Indonesia yang stabil performanya.

Ia selalu mampu kembali ke atas meski sempat hiatus lama karena fokus pendidikan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sherina Munaf, Bintang Kecil yang Selalu Konsisten" dan di Kompas TV dengan judul Viral Video Hewan Peliharaan Diduga Disiksa Satpol PP Aceh Singkil, Sherina dan LSM Geram
Penulis: Johannes Mangihot/Ady Prawira Riandi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved