Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Kata WHO, Virus Covid-19 Telah Bermutasi, Ahli Virologi Beber Soal Daya Tularnya

Ahli Virologi FKH Universitas Udayana Bali, I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyatakan, daya tular virus Covid-19 varian MU terbilang rendah.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Freepik
ILUSTRASI Virus Corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga saat ini virus corona masih membayangi seluruh dunia.

Sudah berbagai cara dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Salah satunya dengan menyuruh masyarakat memakai masker, mencuci tanga, memakai masker dan bahkan menghindari kerumunan.

Terbaru yakni dengan mengharuskan masyarakat melakukan vaksin.

Namun lebih terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan saat ini virus Covid-19 telah bermutasi dan terdapat varian baru yakni varian bernama MU atau B.1.621.

Munculnya varian baru ini dikhawatirkan bersifat kebal terhadap vaksin dan memicu terjadinya ledakan pasien Covid-19 diakhir 2021 hingga awal 2022.

Ahli Virologi FKH Universitas Udayana Bali, I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyatakan, daya tular virus Covid-19 varian MU terbilang rendah.

Prof Mahardika menyebutkan, varian MU (baca: miu) lahir lebih dulu dibandingkan varian Delta.

"Saat ini, proporsi varian delta yang dianalisis 1 bulan terakhir lebih dari 99 persen di dunia, sementara Varian MU ini masih di bawah 0,1 persen. Dengan demikian, virus Covid-19 varian MU ini tidak memiliki daya tular seperti yang diberitakan sebelumnya," katanya, Sabtu 23 Oktober 2021.

Sementara itu, terkait dengan sifat varian virus tersebut kebal vaksin, Prof Mahardika menyatakan, hal tersebut belum bisa dibuktikan.

Mengenal Apa itu Virus Corona Varian Delta
Mengenal Apa itu Virus Corona Varian Delta (Tribun Manado/Handhika Dawangi)

Sudah ada banyak vaksin Covid-19 yang digunakan.

Sehingga tidak bisa disimpulkan jika varian MU ini kebal terhadap jenis vaksin Covid-19 yang ada.

"Prediksi ledakan penularan pasien Covid-19 pada periode akhir 2021 sampai dengan awal 2022 akan terjadi. Jika ledakan penularan terjadi pada periode gelombang ketiga sepertinya tidak akan separah pada gelombang pertama dan kedua," paparnya.

 Hal tersebut dapat dilihat dari data negara-negara di dunia yang angka vaksinasinya sudah mencapai 60 persen dari total jumlah penduduknya, menunjukkan jumlah orang meninggal akibat Covid-19 tetap konsisten rendah.

"Artinya semua vaksin yang digunakan menekan risiko perawatan rumah sakit dengan gejala berat dan risiko meninggal dunia. Karena semua vaksin tampaknya tidak mampu menekan transmisi komunitas yang ideal, sehingga angka kasus belakangan ini memang kembali melonjak di banyak negara, namun angka kematian relatif rendah," katanya. 

Apa Itu Varian Mu? Simak Ciri-ciri Varian Baru Covid Mu yang Berpotensi Kebal Terhadap Vaksin

Virus varian baru dari corona ini disebut "Mu" atau juga dikenal sebagai B.1.621.

Varian Mu adalah mutasi dari virus corona lainnya, yang mungkin memiliki konsentrasi berbeda dari varian lainnya.

Mengutip euobserver.com, pihak WHO (World Health Organization) kembali memantau varian baru dari virus corona ini.

Varian Mu kini ditambahkan dalam daftar pantauan WHO sejak 30 Agustus 2021 lalu.

Varian Mu telah dideteksi pada 39 negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Ciri-ciri Varian Covid Mu

a. Kebal terhadap vaksin

Virus Mu diketahui memiliki sekelompok mutasi yang membuatnya lebih tahan terhadap vaksin.

Varian virus corona mu menjadi varian keempat yang menjadi perhatian khusus WHO, setelah kemunculan varian Alpha, Beta, dan Delta.

Dilansir theguardian.com, WHO menyatakan bahwa varian mu "memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan".

b. Memiliki cara mutasi yang sama dengan Varian Beta

Data awal ditemukan bahwa varian ini kebal dan memiliki cara mutasi yang mirip dengan varian Beta, atau varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

Varian mu pertama kali diidentifikasi di wilayah Kolombia pada Januari 2021 lalu.

Sejak saat itu, kasus sporadis dan beberapa wabah yang lebih besar telah dicatat di seluruh dunia.

Sejauh ini varian mu belum menimbulkan kekhawatiran sebanyak Alpha dan Delta, yang diklasifikasikan sebagai varian yang lebih serius yang menjadi perhatian.

c. Resiko penularan tergantung pada pertumbuhan kasusnya

Sebagian besar masyarakat khawatir jika varian ini menjadi varian baru yang bisa menghindari pertahanan kekebalan tubuh.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh laboratorium PHE, risiko dari varian mu setidaknya sama dengan varian Beta, yang kemungkinan masih kebal terhadap tindakan vaksinasi.

Ancaman yang ditimbulkan juga tampaknya belum pasti, karena tingkat bahaya varian ini tergantung pada pertumbuhan kasusnya.

Menurut peneliti, varian mu ini meski berbahaya, tampaknya tidak akan lebih menular dari varian Beta.

Dikatakan varian mu ini berasal dari mutasi tertentu yang dibawanya dan menjadi suatu perubahan genetik, mutasi P681H.

Catatan redaksi: Jangan lupa memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.

Artikel ini hasil kompilasi daur ulang tribunmanado.co.id dari Artikel yang telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Daya Tular Varian MU Relatif Rendah, Diisukan Kebal terhadap Vaksin & Dapat Picu Ledakan Kasus Covid, https://bali.tribunnews.com/2021/10/24/daya-tular-varian-mu-relatif-rendah-diisukan-kebal-terhadap-vaksin-dapat-picu-ledakan-kasus-covid dan Artikel yang telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Varian Mu? Simak Ciri-ciri Varian Baru Covid Mu yang Berpotensi Kebal Terhadap Vaksin, https://www.tribunnews.com/corona/2021/09/07/apa-itu-varian-mu-simak-ciri-ciri-varian-baru-covid-mu-yang-berpotensi-kebal-terhadap-vaksin?page=all

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved