Berita Nasional
Kisah Pilu Sri Hartuti Guru Honorer 17 Tahun, Tinggal di Kandang Kambing, Gajinya Hanya Rp 350 Ribu
Walaupun sudah mengajar selama 17 tahun, status Sri Hartuti masih guru tidak tetap. Setiap bulan ia menerima gaji Rp 350.000.
TRIBUNMANADO.CO.ID-Istilah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa sepertinya masih layak disematkan kepada beberapa guru honorer di Indonesia.
Memang ada gaji yang diberikan kepada mereka, tapi terkadang masih jauh dari kata sejahtera.
Bahkan, biasanya dibayar per tiga bulan, itupun jumlahnya sangat sedikit.
Baca juga: Sosok Aipda Ambarita Katim Raimas Backbone Kini Dimutasi, Sebut Tetap Setia Kepada Pimpinan Negara
Seperti kisah pilu yang dialami oleh Sri Hartuti guru honorer di Ngawi Jawa Timur.
Ia yang tinggal dan tidur bersebelahan dengan kandang kambing.
Kondisi miris guru Sri Hartuti tersebut membuat Camat Karanganyar, Nur Yudhi M Arifin menangis melihat kehidupan seorang guru tinggal di tempat tidak layak.
Guru Sri Hartuti sudah mengabdi selama 17 tahun. Kini, dia hanya diberi honor hanya Rp 350.000 per bulan.
Baca juga: Ingat Vitalia Sesha? Dulu Tenar Lantaran Kasus Narkoba Hingga Simpanan Pejabat, Kini Tobat Demi Anak
Padahal, guru Sri Hartuti berjasa mengentaskan buta huruf di kampungnya. Kini, mantan anak didiknya sudah banyak yang sukses.
Ada yang jadi polisi, pengusaha dan banyak juga yang sednag meneruskan kuliah.
Guru Sri Hartuti tinggal di Dusun Sure, Desa Pandean, di tengah hutan jati di kawasan KPH Ngawi.
Bersama suaminya dan tiga anaknya, ia menempati rumah sederhana berlantai tanah yang menyatu dengan kandang kambing.
Baca juga: Ingat Celine Evangelista? Dulu Dicerai Dirly Lalu Nikahi Stefan William, Kini Cerai dan Urus 4 Anak
Dinding dan pintunya terbuat dari anyaman bambu (gedek). Tampak celah-celah menganga di beberapa sisi sehingga angin pun masuk dengan mudah.
Bau tak sedap menyeruak dari kandang kambing yang satu atap dengan rumah.
“Mohon maaf baunya tak sedap dari kandang kambing,” kata Sri Hartuti, Kamis (21/10/2021).
Walaupun sudah mengajar selama 17 tahun, status Sri Hartuti masih guru tidak tetap. Setiap bulan ia menerima gaji Rp 350.000.