Golkar
Sejarah Lahirnya Partai Golkar, Dibentuk 3 Tokoh Besar, Tujuan Awal Hancurkan Partai yang Ada
Golkar tidak resmi menjadi partai politik sampai tahun 1999, ketika itu diperlukan untuk menjadi sebuah partai untuk kontes pemilihan.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Golongan Karya (Golkar) adalah sebuah partai politik di Indonesia.
Didirikan sebagai Sekber Golkar pada tahun 1964, dan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam pemilihan nasional pada 1971 sebagai Golkar (Golongan Karya).
Golkar tidak resmi menjadi partai politik sampai tahun 1999, ketika itu diperlukan untuk menjadi sebuah partai untuk kontes pemilihan.
Golkar sendiri dikenal sebagai partai yang anti terhadap korupsi.
Sejarah Golkar di Indonesia (Kolase Tribun Manado/ Foto: Istimewa)
Awal muncul Golkar munucl dari kolaborasi gagasan tiga tokoh, Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara.
Ketiganya, mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940.
Saat itu, gagasan tiga tokoh ini mewujud dengan adanya Golongan Fungsional. Dari nama ini, kemudian diubah dalam bahasa Sansekerta sehingga menjadi Golongan Karya pada 1959.
Hingga kini, Golongan Karya dikenal dalam dunia politik nasional sebagai Golkar.
Pada dekade 1950-an, pembentukan Golongan Karya semula diorientasikan sebagai perwakilan dari golongan-golongan di tegah masyarakat.
Perwakilan ini diharapkan bisa merepresentasikan keterwakilan kolektif sebagai bentuk ‘demokrasi’ yang khas Indonesia. Wujud ‘demokrasi’ inilah yang kerap disuarakan Bung Karno, Prof Soepomo, maupun Ki Hadjar Dewantara.
Pada awal berdiri, Golkar bukan mewujud sebuah partai, melainkan perwakilan golongan melalui Golongan Karya.
Ide awal Golkar yaitu sebagai sistem perwakilan (alternatif) dan dasar perwakilan lembaga-lembaga representatif.
Tahun 1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar. Pada waktu itu sistem multipartai mulai berkembang di Indonesia. Golkar sebagai sebuah alternatif merupakan organisasi yang terdiri dari golongan-golongan fungsional.
Golkar juga memiliki tujuan untuk membangun organisasi masyarakat atau ormas.