Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

MIT Poso

Sisa Anggota MIT Poso Tak Sengaja Lewat saat Satgas Madago Raya Patroli, Langsung Melarikan Diri

Dua dari empat anggota MIT Poso yang tersisa tanpa sengaja melintas saat Satgas Madago Raya melakukan patroli dan penyisiran.

Editor: Frandi Piring
VOA
Anggota MIT Poso Tak Sengaja Lewat saat Satgas Madago Raya Patroli, Langsung Melarikan Diri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jejak dan keberadaan sisa-sisa anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso selepas tewasnya Ali Kalora akhirnya terdeteksi.

Diketahui, pimpinan MIT Poso Ali Kalora telah tewas beberapa waktu lalu dalam aksi baku tembak dengan aparat.

Dikabarkan, dua dari empat anggota MIT Poso yang tersisa tanpa sengaja melintas saat Satgas Madago Raya melakukan patroli dan penyisiran.

Sisa anggota MIT Poso itu melintas di wilayah pegunungan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (16/10/2021).

Satgas Madago Raya persempit ruang gerak DPO <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/teroris' title='teroris'>teroris</a> Poso - ANTARA News

Komando Resor Militer (Danrem) 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf mengatakan, dua anggota MIT Poso tersebut melintas saat Satgas Madago Raya melaksanakan penyisiran di wilayah Desa Tolai Barat, Dusun Gunung Sari, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Berdasarkan informasi, kedua DPO memakai baju hitam celana panjang dengan membawa ransel warna cokelat.

"Iya memang betul ada laporan dua OTK diduga sisa DPO teroris yang melintas saat tim melakukan penyisiran," ungkap Farid saat dihubungi wartawan, Senin (18/10/2021).

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Satgas Madago Raya Buru 2 DPO Teroris Poso yang Melintas di Pegunungan Parigi Moutong'

Melihat kejadian tersebut, tim bersiap melepaskan tembakan ke arah keduanya.

Namun, mereka berhasil melarikan diri ke lokasi ditemukannya Ali Kalora tewas.

"Satgas (Madago Raya) terus melakukan pengejaran terhadap dua OTK yang diduga masih bersembunyi di wilayah Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya Satgas Operasi Madago Raya membagikan selebaran foto empat orang sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Penyebaran foto kali ini difokuskan pada Kecamatan Sausu, Balinggi, dan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Wakil Kepala Satgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan, pemilihan tiga kecamatan tersebut dianggap rawan sebagai tempat pelarian para anggota MIT.

"Harapannya bila warga yang mendapat info atau melihat keberadaan mereka bisa melaporkan ke pihak TNI-Polri yang terdekat," kata Bronto saat dihubungi wartawan, Kamis (7/10/2021).

Bronto menambahkan, pasca-tewasnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan saat kontak tembak beberapa waktu lalu, kelompok MIT Poso kini tersisa empat orang.

Mereka adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

"Kita tetap akan mengejar sampai tuntas, sehingga wilayah Sulteng , khususnya Parigi Moutong, Sigi, dan Kabupaten Poso bebas dari aksi teroris,” tegasnya.

Identitas 4 Anggota MIT yang Masih Buron

Dengan tewasnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, kelompok teroris MIT Poso diketahui kini tersisa empat orang.

Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Penelusuran TribunPalu.com, keempat anggota MIT itu masing-masing berasal dari Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), Polewali Mandar (Sulawesi Barat) dan Bima (Nusa Tenggara Barat).

Berikut profilnya:

1. Askar alias Jaid alias Pak Guru

Askar alias Jaid alias Pak Guru masuk daftar pencarian orang (DPO) Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri sejak 2014.

Pria kelahiran 1988 itu tercatat lama bermukim di Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pada 2012, ia menjadi anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Bima sebelum akhirnya hijrah ke Poso untuk memenuhi undangan Santoso, pimpinan MIT kala itu.

Askar bersama kedua rekannya, Abu Alim alias Ambo dan Nae alias Galuh mulai mengikuti pelatihan militer bersama kelompok MIT Poso pada 2014.

Lelaki berambut panjang berombak ini diketahui memiliki keahlian meracik dan merakit bom.

2. Nae Alias Galuh alias Mukhlas

Nae dan Askar sepintas memiliki banyak kesamaan latar belakang.

Selain sama-sama berasal dari Desa Dumu, NTB, keduanya juga aktif menjadi anggota JAT sejak 2012.

Pendirian JAT sebagai organisasi Islam di Indonesia diinisiasi oleh seorang mantan narapidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir pada 2008.

Nae kemudian bergabung dengan kelompok MIT karena ajakan temannya Abu Alim alias Ambo.

Abu Alim sendiri tewas tertembak saat kontak senjata dengan Satgas Madago Raya di Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (17/7/2021).

Nae mulai mengikuti pelatihan militer pada 2014 di bawah komando Santoso di wilayah Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.

Dalam kelompok MIT, pria kelahiran 3 April 1992 itu dikenal memiliki kemampuan membaca peta dan menggunakan GPS.

3. Suhardin alias Hasan Pranata

Suhardin merupakan orang tertua di dalam kelompok MIT Poso saat ini.

Ia sebelumnya bermukim di Dusun Tanah Takko, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Saat berada di Sulawesi Barat, lelaki kelahiran 26 Februari 1985 ini pernah terseret kasus kerusuhan Mamasa pada 2004.

Ia akhirnya ditangkap dengan tuduhan kepemilikan senjata api dan harus mendekam di penjara.

Usai menjalani hukuman, Suhardin menetap di Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso dan mulai bergabung dengan kelompok MIT saat dipimpin Santoso pada 2012.

4. Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang

Diantara sisa-sisa kelompok MIT, hanya Gazali yang merupakan warga asli Sulawesi Tengah.

Ia lahir pada 26 April 1994 dan berasal dari Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso.

Tak banyak diketahui tentang diri, peran dan keahlian Gazali di dalam tubuh MIT Poso.

Namun ciri-ciri menonjol Gazali yakni rambutnya pendek bergelombang, bermuka lonjong dan bibir tebal.

(*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sisa MIT Poso Terdeteksi Setelah Ali Kalora Tewas, Tak Sengaja Lewat Saat Satgas Madago Raya Patroli, https://surabaya.tribunnews.com/2021/10/19/sisa-mit-poso-terdeteksi-setelah-ali-kalora-tewas-tak-sengaja-lewat-saat-satgas-madago-raya-patroli?page=all.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved