MIT Poso
Sisa Anggota MIT Poso Tak Sengaja Lewat saat Satgas Madago Raya Patroli, Langsung Melarikan Diri
Dua dari empat anggota MIT Poso yang tersisa tanpa sengaja melintas saat Satgas Madago Raya melakukan patroli dan penyisiran.
"Harapannya bila warga yang mendapat info atau melihat keberadaan mereka bisa melaporkan ke pihak TNI-Polri yang terdekat," kata Bronto saat dihubungi wartawan, Kamis (7/10/2021).
Bronto menambahkan, pasca-tewasnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan saat kontak tembak beberapa waktu lalu, kelompok MIT Poso kini tersisa empat orang.
Mereka adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
"Kita tetap akan mengejar sampai tuntas, sehingga wilayah Sulteng , khususnya Parigi Moutong, Sigi, dan Kabupaten Poso bebas dari aksi teroris,” tegasnya.
Identitas 4 Anggota MIT yang Masih Buron
Dengan tewasnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, kelompok teroris MIT Poso diketahui kini tersisa empat orang.
Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Penelusuran TribunPalu.com, keempat anggota MIT itu masing-masing berasal dari Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), Polewali Mandar (Sulawesi Barat) dan Bima (Nusa Tenggara Barat).
Berikut profilnya:
1. Askar alias Jaid alias Pak Guru
Askar alias Jaid alias Pak Guru masuk daftar pencarian orang (DPO) Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri sejak 2014.
Pria kelahiran 1988 itu tercatat lama bermukim di Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pada 2012, ia menjadi anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Bima sebelum akhirnya hijrah ke Poso untuk memenuhi undangan Santoso, pimpinan MIT kala itu.
Askar bersama kedua rekannya, Abu Alim alias Ambo dan Nae alias Galuh mulai mengikuti pelatihan militer bersama kelompok MIT Poso pada 2014.