Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Terkini

Gempa Tadi Pukul 14.14 WIB Senin 18 Oktober 2021, Jawa Timur Diguncang, Ini Lokasi dan Magnitudonya

Gempa bumi tersebut diketahui mengguncang wilayah Jawa Timur pada pukul 14.14 WIB.

Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
Stageof Sleman
Gempa bumi terkini yang guncang wilayah Jawa Timur siang ini Senin (18/10/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info gempa bumi terkini pada Senin 18 Oktober 2021.

Gempa bumi tersebut diketahui mengguncang wilayah Jawa Timur pada pukul 14.14 WIB.

Informasi gempa tersebut dibagikan melalui akun twitter Stageof Sleman.

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 12.00 Wita, Seorang Siswi SMA Tewas, Jatuh dari Motor Lalu Terlindas Truk

Baca juga: Arti Mimpi Es Krim, Ternyata Punya Kaitan dengan Hubungan Asmara, Ini Tafsiran Lengkapnya

Baca juga: Diduga Tak Perhatian karena Sering Main TikTok, Seorang Suami Tega Bunuh Istrinya, Ini Kronologinya

Foto : Info gempa bumi Senin 18 Oktober 2021, terjadi di Jawa Timur. (Twitter @bmkgjogja)

Berikut ini unggahan yang dibagikan twitter BMKG.

Berdasarkan informasi dari BMKG gempa bumi tersebut mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur pukul 14.14 WIB pada Senin (18/10/2021).

Diketahui gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 2.9.

BMKG juga menambahkan lokasi gempa berada di koordinat 8.942 Lintang Selatan ,111.39156 Bujur Timur.

Pusat gempa bumi berada di laut 90 kilometer Tenggara Pacitan, Jawa Timur.

Sementara itu gempa itu berada di kedalaman 10 kilometer.

Dari informasi tersebut gempa ini tidak berpotensi terjadi tsunami.

Berikut Prediksi BMKG wilayah Jawa Timur Pacitan potensi dilanda Tsunami

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan langkah strategis terkait potensi gempa dan tsunami di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang diprakirakan bisa mencapai 25-28 meter.

Langkah strategis diperlukan untuk meminimalisasi dampak terburuk dari terjadinya potensi gempa dan tsunami tersebut.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, potensi tsunami tinggi di Kabupaten Pacitan lantaran dalam peta wilayah itu dekat dengan teluk yang mengumpulkan tenaga gelombang tinggi dan relatif dekat dengan letak episentrum gempa, sehingga dapat dikatakan menjadi zona merah.

“Misalnya peta daerah Pacitan, Jawa Timur, warna merah menunjukkan gelombang tinggi 10-14 meter, semakin merah semakin tinggi pula gelombang, warna kuning gelombang 2-3 meter, serta warna hijau gelombang setengah meter,” papar Dwikorita saat Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan arahan atas kesiapsiagaan bencana secara daring di Jakarta, Rabu (21/7/2021).

Dwikorita menyebutkan ada 10 kajian ilmiah terkait prediksi bencana yang dijabarkan dalam sebuah peta untuk memudahkan memahami dengan tiga warna yakni merah, kuning dan hijau.

Pada kasus Kabupaten Pacitan, akses zona merah menuju zona hijau kemungkinan tercepat melalui sungai yang mengalir. Namun jika terjadi tsunami, sungai tersebut menurut Dwikorita berpotensi menambah dampak kerusakan wilayah.

Sehingga, diperlukan jalur yang dapat mengintegrasikan penduduk di zona merah agar dapat mengevakuasi diri ke jalur hijau.

Dwikorita meminta agar seluruh jajaran di daerah dapat membangun infrastruktur tahan gempa sebagai jalur evakuasi warga.

Dwikorita mengingatkan agar jangan sampai infrastruktur evakuasi tidak kuat menghadapi bencana seperti yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Dia mengatakan infrastruktur evakuasi warga di Palu sebenarnya sudah dipersiapkan sejak 2009-2015 dan semua elemen masyarakat bersiap menghadapi situasi bencana alam, mulai dari Wali kota, Bapeda, Dinas Tata Ruang, pihak sekolah dan pihak-pihak terkait lainnya. Namun lantaran tidak kuat menahan guncangan gempa, sehingga infrastruktur seperti jembatan, roboh.

Foto : Ilustrasi Gempa Bumi. (Kompas.com)

Akibatnya, banyak di antara anak-anak dan dewasa yang telah mempelajari cara evakuasi diri menjadi korban, karena tak tahu harus berbuat apa di kala infrastruktur evakuasi rusak parah.

Oleh karenanya, menurut Dwikorita, empat langkah strategis kesiapsiagaan bencana yang dipaparkan Menteri Sosial Tri Rismaharini perlu diterapkan sesegera mungkin. Empat langkah tersebut adalah mempelajari kearifan lokal penduduk untuk mempermudah evakuasi, menggandeng pihak terkait komunikasi publik di saat putus komunikasi, tidak meremehkan prakiraan BMKG, dan agar jajaran Kementerian Sosial dan Dinas Sosial memahami kebutuhan warga setempat yang riskan terhadap dampak bencana untuk mengurangi korban anak-anak, lansia, hingga penyandang disabilitas.

“Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Bu Mensos terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana yang begitu strategis, serta juga perlu mempersiapkan bangunan yang dirancang tahan guncangan gempa hingga magnitudo 8,7,” kata dia.

Ini unggahan twitter Stageof Sleman @bmkgjogja.

"Info Gempa Mag:2.9 SR, 18-Oct-21 14:14:39 WIB, Lok:8.942 LS,111.39156 BT (90 km Tenggara PACITAN-JATIM), Kedlmn:10 Km ::BMKG-PGR VII" tulis twitter Stageof Sleman.

(Tribunmanado.co.id)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved