Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Viral Video Mensos Risma Adu Mulut dengan Mahasiswa di Lombok Timur: Kamu Jangan Fitnah Aku Ya

Mahasiswa memprotes Risma yang melakukan kunjungan ke tempat salah satu oknum supplier penyedia Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lombok Timur.

Editor: Rhendi Umar
(SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)
Ketua DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini tak kuasa menahan tangis saat doa dipanjatnya Bu Nyai dalam doa bersama untuk kemenangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Cawali-Cawawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji, di Hotel Pesonna, Surabaya. Jumat (4/12/2020). Acara itu juga dihadiri Cawali Surabaya Eri Cahyadi dan istri Rini Eri Cahyadi; ibunya Eri Cahyadi, Mas Ayu Esa Aisyah. Tokoh-tokoh perempuan Madura yang hadir diantaranya; Nyai Hj Makkiyah As'ad, yang merupakan putri KH As'ad Syamsul Arifin, Nyai Hj Muthmainnah Aschal, cucu dari dari KH Syaichona Kholil, Bangkalan, Nyai Hj Ainur Rohmah, Nyai Oranye, Nyai Jamilah, Nyai Nuril, Nyai Khomsatun. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Media sosial tengah dihebohkan dengan video Menteri Sosial Tri Rismaharini yang berdebat dengan mahasiswa saat kunjungan kerja ke Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (13/10/2021).

Mantan Walikota Surabaya itu terlibat adu mulut dengan mahasiswa.

Awalnya Mahasiswa memprotes Risma yang melakukan kunjungan ke tempat salah satu oknum supplier penyedia Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lombok Timur.

Risma pun mengaku tidak menahu soal itu.

"Kamu jangan fitnah aku ya. Sebentar dengerin, kalau kamu berhak ngomong, aku juga berhak ngomong," kata Risma kepada mahasiswa.

"Bukan fitnah, Bu. Tidak fitnah," jawab mahasiswa.

Menteri Sosial Tri Rismaharini
Menteri Sosial Tri Rismaharini (IST)

Beberapa petugas kepolisian dan Satpol PP ikut berusaha melerai mahasiswa.

Risma meminta mahasiswa untuk membuka dan menyerahkan data yang mereka protes.

"Kalau nggak niat baik saya, ngapain saya ke sini. Itu yang pertama. Yang kedua, saya tidak tahu ini supplier atau tidak, saya menteri, tidak ngurusi ini. Yang ketiga, kalau Anda mau memperjuangkan silakan, data tak terima sekarang, tak tunggu," kata Risma.

Tantangan Risma untuk menunjukkan data tersebut disanggupi oleh mahasiswa yang unjuk rasa.

Rohman Rofiqi, mahasiswa Universitas Gunung Rinjani mengatakan, saat itu ia nekat menerobos rombongan mensos demi menyampaikan secara langsung kepada Risma terkait dugaan sengkarut bantuan sosial di Lombok Timur.

Rohman mengaku sebelumnya pernah menyampaikan aspirasi kepada Dinas Sosial Lombok Timur tetapi tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

"Kebetulan momentum ini kita sampaikan kondisi sengkarut bantuan sosial di Lombok Timur ini ke Bu Risma," kata Rohman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (14/10/2021).

Untuk itu, Rohman mengapresiasi kedatangan Risma ke Kabupaten Lombok Timur.

Ia tidak mempermasalahkan perdebatan yang sempat terjadi karena aspirasinya sudah didengar oleh Risma.

Terkait kesan adu mulut yang terjadi saat bertemu Risma, menurutnya, hal itu terjadi karena situasi yang kurang kondusif sehingga harus bersuara keras agar aspirasi yang disampaikan terdengar.

"Kalau kami mengapresiasi kedatangan Bu Risma memang tipenya seperti itu, tapi kan positif tujuannya dan kedatangan untuk membenahi sengkarut bantuan sosial yang ada di Lombok Timur," jelas Rohman.

Ia mengaku sudah menyiapkan data yang diminta Risma dan berharap data tersebut bisa langsung diserahkan ke mantan wali kota Surabaya tersebut. 

Anggota DPR Beri Tanggapan

Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily berpendapat, Menteri Sosial Tri Rismaharini semestinya merampungkan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), ketimbang sering meluapkan amarahnya.

Menurut dia, jika persoalan tersebut sudah diselesaikan, maka Risma tidak akan menumpahkan kemarahan di setiap kunjungan kerjanya.

"Cara yang terbaik adalah selesaikan akar persoalannya, pemutakhiran data. Kalau sistemnya sudah dibenahi, maka saya kira, cara-cara penyelesaiannya pun bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih baik," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/10/2021).

Ketua DPP Golkar itu menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi Risma yang kembali marah-marah, terbaru di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ace mengatakan, Komisi VIII sudah berulang kali mengingatkan agar Risma segera merampungkan pemutakhiran data tersebut.

Ia menilai, amarah Risma di sejumlah kunjungan kerja timbul lantaran permasalahan data.

Menteri Sosial RI
Menteri Sosial RI (Tribunnews)

Atas hal tersebut, Ace mempertanyakan apakah sebelumnya Kementerian Sosial (Kemensos) tidak bisa mengkoordinasikan sistem pendataan DTKS, sehingga timbul amarah Risma.

"Itu diselesaikan dan dibenahi, misalnya bagaimana melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, bagaimana mengoptimalkan peran dari pilar-pilar sosial, pilar-pilar itu seperti pendamping PKH, pendamping TKSK dan lain lain," ujar dia.

Ace mengatakan, Risma memiliki energi yang seharusnya disalurkan untuk lebih membenahi sistem pemutakhiran data.

Menurut dia, hal tersebut jauh lebih baik jika energi yang besar itu dialihkan ke amarah.

"Jadi menurut saya ini perlu diselesaikan lah akar masalahnya supaya jangan sampai selalu menimbulkan kemarahan kemarahan di sana sini," ujar Ace.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Video Viral Mensos Risma Adu Mulut dengan Mahasiswa di Lombok Timur soal Bansos, Ini Faktanya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved