Atlet PON Sulut
Cerita Orangtua Petinju Sulut Juan Abas yang Raih Medali Emas di Papua, Ayahnya Nelayan di Bitung
Mereka adalah ayah dan ibu, dari Michael Juan Abas (21) Petinju Sulawesi Utara (Sulut) yang sukses meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON)
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – “Puji syukur kepada Tuhan, karena penyertaan Tuhan Juan boleh memenangkan pertandingan di PON. Kami bangga kepada anak kami, sudah mengharumkan nama provinsi Sulut khususnya Kota Bitung,” demikian ungkapan dari Selfie Mumbas (41) dirampingi Ramlan Abas (44), Rabu (13/10/2021) malam.
Mereka adalah ayah dan ibu, dari Michael Juan Abas (21) Petinju Sulawesi Utara (Sulut) yang sukses meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX Papua 2021.
Juan Abas sapaan atlet tinju asal Kota Bitung, meraih medali emas cabang olahraga (cabor) Tinju PON XX Papua di kelas 46 kilogram.
Di babak final, yang disaksikan langsung oleh kedua orang tua Juan Abas dan sanak saudaranya dari layer kaca berhasil mengkanvaskan lawannya atlet Tinju Syartiel Alkilaus Rumaropen dari Papua dengan keputusan menang angka.
“Seru pertandingan tadi, kami sekeluarga terus memberi semangat dari sini dan mendoakan Juan agar bisa menang,” tambah Ramlan Abas.
Diwawancarai Tribunmanado.co.id, kedua orang tua Juan Abas mengatakan keikutsertaan sulung dari lima bersaudara ini tidak perlu dilewati oleh kedua orang tua dan sanak keluarga.
Mereka selalu menyaksikan penampilan Juan Abas di atas ring Tinju PON XX Papua tahun 2021, sejak partai pertama hingga partai final Rabu (13/10/2021).
Mereka menonton di rumah Opa atau Kakek Juan Abas, tak jauh di belakang rumah.
Keberhasilan Juan Abas ini, seperti berbanding terbalik dengan kondisi keluarganya.
Sang ibu keseharian berkerja mengurus rumah dan sang ayah sebagai nelayan tradisional.
Rumah tinggal Juan Abas bersama kedua orang tua dan empat adiknya, semi bermanen beratapkan seng dan berlantai beton di RT 12 Lingkungan 4 Kelurahan Wangurer Timur Kecamatan Madidir Kota Bitung, Provinsi Sulut.
Atlet Tinju Juan Abas dibesarkan dilingkungan keluarga yang sedernaha, namun berhati tulus dan tidak patah arah mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
Juan Abas memiliki satu adik lagi-lagi dan tiga adik perempuan.
“Bersyukur kepada Tuhan karena tanpa penyertaannya semuanya sia-sia,” sambung ibu Juan Abas.
Selfie Mumbas ibu Juan Abas, bercerita kepada Tribunmanado.co.id tentang perjalanan putranya itu sehingga bisa menjadi seorang atlet Tinju.
Juan begitu sapaannya di rumah, tidak disangka akan menjadi atlet Tinju berprestasi.
Pasalnya, kedua orang tuanya bilang size anak mereka tidak begitu proposional untuk menjadi seorang atlet.
Di antara saudara-saudaranya, yang sempat ikut berlatih tinju Juan paling kecil dari mereka.
Juan Abas pertama kali tertarik pada olahraga Tinju, ketika masih duduk di bangku kelas IV Sekolah Dasar (SD) Inpres 680 Wangurer Timur.
“Waktu masih SD, Juan juga suka dengan sepak bola. Bahkan ketika dia sudah bersar dan serius menekuni Tinju sempat mengikut perlombaan olahraga lainnya seperti lari 10K dan meraih juara pertama,” tambah Selfie Mumbas.
Selfie bercerita, Juan sempat sembunyi sembunyi ketika akan mengikuti latihan tinju saat dia masih duduk di kelas IV SD.
Saudara-suadaranya, yang awalnya mengajak Juan latihan tinju di Kelurahan Wangurer Timur.
Cukup lama, Juan berlatih tinju diam-diam. Maklum cara ini ditempuh Juan karena takut kena marah orang tuanya.
Karena pada waktu itu, kedua orang tua sempat melarang dengan alasan masih kecil.
Bahkan, di awal dia mengikuti latihan Tinju selalu menyimpan sepatu yang dipakai di rumah saudaranya tak jauh dari rumahnya.
Hingga pada akhirnya, kedua orang tuanya mengetahui bahwa sang anak sudah berlatih Tinju.
Tak ada sikap atau tindakan marah kepada Juan, kedua orang tuanya malah memberikan support terus menerus.
“Sejak masih kelas 4 SD sudah ikut pertandingan Tinju, Kami masih ingat betul pertama kali Juan naik ring pada pertandingan yang diselenggarkan oleh RE Boxing Camp menggelar di Pantai Firdaus Kema Minut dan Juan juara 1,” ceritanya.
Ketika lulus SD, Juan kemudian melanjutkan studi di SMP dan SMA masuk pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di Tonado Minahasa hingga lulus, sampai sekarang terus di berlatih Tinju.
Sejumlah pretasi Juan Abas, diantaranya meraih sabuh emas Dandim 1302 Minahasa,
Medali emas Pekan olahraga Provinsi (Porprov) Minahasa 2017, Porprov Bitung tahun 2019.
Terpisah Jan Tumimomor alias Coach Becak satu di antara pelatih Tinju Kota Bitung, menambahkan prestasi Juan Abas di PON XX Papua tahun 2021 tak lepas dari tangan dingin sang pelatih bernama Ilham Lahia.
“Selama di PPLP Tondano Minahasa, coach Ilham Lahia yang menjadi pelatih kepala Juan Abas,” kata Coach Becak sapaan Jan Tumimomor.
Data Diri Singkat Dari Juan Abas:
Nama: Michale Juan Abas
Umur: 21 Tahun
Tempat tanggal lahir: Bitung 30 Januari 2000
Pekerjaan: Tenaga Harian Lepas (THL) Pemerintah Kota Bitung di Dinas Pemuda dan Olahraga
Nama Ayah: Ramlan Abas
Nama Ibu: Selfie Mumbas
Riwayat Pendidikan:
SD Inpres 680 Wangurer Timur
SMP – SMP di PPLP PRovinsi Sulut di Tondano Minahasa
Tentang Bitung
Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara.
Jarak dari Manado ke Manado Ibu kota Provinsi Sulut yakni 42,4 kilometer lewat Jalan Tol Manado - Bitung, atau sekitar 50 menit ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut yang mendorong percepatan pembangunan.
Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki Gunung Dua Sudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh.
Kota Bitung terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan, dengan luas wilayah 302,89 km² dan sebaran penduduk 730 jiwa/km².
Saat ini Kota Bitung dipimpin Wali Kota Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Hengky Honandar.