Nasional
Kisah Cinta Heldy Djafar dan Soekarno, Awal Pertemuan hingga Terpisahkan karena Politik
Sepenggal cerita cinta Soekarno dengan istri ke-9 atau istri terakhir, Heldy Djafar. Penuh kenangan bersama hingga dipisahkan karena politik kala itu.
Hal itu lantaran Soekarno harus menjadi tahanan di Wisma Yaso akibat situasi politik.
Meskipun begitu, Heldy tak pernah lupa sentuhan dan rasa sayang Soekarno.
Heldy mengatakan, setiap kali bertemu, Soekarno selalu menggendongnya.
"Susah cari orang seperti Bung Karno. Sampai sekarang saya belum pernah menemukan orang seperti Bung Karno."
"Sentuhannya lebih lembut, penyayang. Setiap kali ketemu saya pasti saya digendong. Itu hebatnya saking sayangnya," ungkapnya.
Awal Pertemuan
Setelah tamat jenjang pendidikan SMP, Heldy berpindah ke Jakarta menyusul kakaknya bernama Yus untuk bersekolah.
Pertemuan Heldy dengan Soekarno berawal ia dipilih menjadi anggota paskibraka 'Bhinneka Tunggal Ika'.
Kakaknya Yus dipercaya oleh protokol kepresidenan untuk menyiapkan barisan Bhineka Tunggal Ika ke Istana, dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com tahun 2011 tentang buku berjudul Heldy Cinta Terakhir Bung Karno.
Yus mencari remaja putri dan putra yang layak untuk menjadi bagian dari barisan itu.
Dipilihlah Heldy, adiknya, sebagai wakil dari Kalimantan.
Suatu hari pada tahun 1964, Istana sedang sibuk menyiapkan penyambutan tim Piala Thomas.
Untuk itu dibutuhkan barisan Bhineka Tunggal Ika, sebagai penerima tamu. Heldy dipilih untuk ikut serta. Ia mengenakan kebaya warna pink dengan kain lereng berselendang dan memakai sanggul.
Tibalah hari H. Heldy bersama remaja lainnya siap berdiri secara teratur di anak tangga Istana, berbaris rapi dekat pintu masuk.