Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi Terkini

Info Gempa Bumi di Wilayah Sulut Senin 11 Oktober 2021, Bolaang Mongondow Terasa dengan Skala IV

Gempa yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara malam ini terasa 6 daerah dengan skala MMI dari II-IV.

Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
BMKG
Gempa bumi di Sulawesi Utara Malam Ini 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa yang terjadi di wilayah Sulawesi Utara malam ini terasa 6 daerah dengan skala MMI dari II-IV.

Gempa tersebut terjadi pada pukul 20.37 Wita atau 19.34 WIB.

Berikut ini informasi yang dibagikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.

Baca juga: Sulut Diguncang Gempa Malam Ini Pukul 20.34 Wita, Berikut Info Lengkap BMKG

Baca juga: Gempa Terkini Magnitudo 5.8 Terjadi di Wilayah Sulawesi Utara, Berikut Info BMKG Titik Lokasinya

Baca juga: Anggota DPRD Sulut Nick Lomban Pesan Ini ke Pemkot Bitung di Momen HUT ke 31

gempa terkini terjadi di Wilayah Sulawesi Utara malam ini Senin 11 Oktober 2021
gempa terkini terjadi di Wilayah Sulawesi Utara malam ini Senin 11 Oktober 2021 (BMKG)

Berdasarkan info BMKG gempa bumi tersebut terjadi di wilayah Sulawesi Utara pada pukul 19.34 WIB Senin (11/10/2021).

Gempa tersebut sangat terasa di wilayah Manado malam ini dan berdurasi sekitar 15 detik.

Dari informasi BMKG gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 5.8.

BMKG juga menambahkan lokasi gempa berada di titik koordinat 0.83 Lintang Utara,126.15 Bujur Timur.

Pusat gempa bumi berada di laut 132 km Tenggara BITUNG-SULUT.

Semantara gempa berada dikedalaman 10 kilometer.

Arahan tidak berpotensi TSUNAMI.

Saran BMKG Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi.

Wilayah dirasakan (MMI).

IV Bolaang Mongondow,

III Bitung

III Minahasa

II-III Ternate

II-III Manado

II-III Airmadidi

Berikut unggahan dari twitter BMKG

"#Gempa Mag:5.8, 11-Okt-21 19:34:35 WIB, Lok:0.83 LU, 126.15 BT (Pusat gempa berada di laut 132 km Tenggara Bitung), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) IV Bolaang Mongondow, III Bitung, III Minahasa, II-III Ternate, II-III Manado, II-III Airmadidi #BMKG" tulis twitter BMKG.

Penjelasan soal Skala MMI

Perlu diketahui, MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity. Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut 

dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunmanado.co.id)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved