Gempa Bumi Terkini
Gempa Terkini Magnitudo 5.8 Terjadi di Wilayah Sulawesi Utara, Berikut Info BMKG Titik Lokasinya
Baru saja terjadi gempa di wilayah Sulawesi Utara Senin 11 Oktober 2021 malam.
Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru saja terjadi gempa di wilayah Sulawesi Utara Senin 11 Oktober 2021 malam.
Diketahui gempa tersebut terjadi pada pukul 20.37 Wita hingga terasa di Manado.
Berikut ini informasi yang dibagikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Baca juga: Sosok Siti Adira Kania, Anak Mantan Pasangan Ikke Nurjanah dan Aldi Bragi, Sarjana Hukum IPK 3.78
Baca juga: Sosok Heldy Djafar Istri Kesembilan Presiden Soekarno yang Dikabarkan Meninggal, Cantik dan Anggun
Baca juga: Kasus Penganiayaan Menggunakan Botol Miras, Asra Buraisi Warga Wenang Manado Alami Luka Robek
Berdasarkan info BMKG gempa bumi tersebut terjadi di wilayah Sulawesi Utara pada pukul 19.34 WIB Senin (11/10/2021).
Gempa tersebut sangat terasa di wilayah Manado malam ini dan berdurasi sekitar 15 detik.
Dari informasi BMKG gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 5.8.
BMKG juga menambahkan lokasi gempa berada di titik koordinat 0.83 Lintang Utara,126.15 Bujur Timur.
Pusat gempa bumi berada di laut 132 km Tenggara BITUNG-SULUT.
Semantara gempa berada dikedalaman 10 kilometer.
Arahan tidak berpotensi TSUNAMI.
Saran BMKG Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi.
Berikut unggahan dari twitter BMKG
"#Gempa Mag:5.8, 11-Okt-21 19:34:35 WIB, Lok:0.83 LU,126.15 BT (132 km Tenggara BITUNG-SULUT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG" tulis twitter BMKG.
Penjelasan soal Skala MMI
Perlu diketahui, MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity. Di laman bmkg.go.id, Skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut
dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Oleh itu skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
I MMI: Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI: Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI: Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI: Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI: Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI: Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI: Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI: Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI: Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI: Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunmanado.co.id)