Doa Bacaan
Apa Itu Rebo Wekasan? Simak Pengertiannya hingga Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Tolak Bala
Rabu Wekasan ini digunakan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa Itu Rebo Wekasan? Simak Pengertiannya hingga Bacaan Niat dan Tata Cara Salat Tolak Bala
Tahukah kalian apa itu Rebo Wekasan?
Dikutip dari Wikipedia, Rabu Wekasan atau Rebo Pungkasan adalah nama hari Rabu terakhir di bulan Sapar pada Kalender Jawa.
Pada tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu (6/10/2021).
Beberapa aktivitas dilakukan selama hari ini, antara lain tahlilan (zikir bersama), berbagi makanan baik dalam bentuk gunungan maupun selamatan, sampai salat sunah lidaf’il bala (tolak bala) bersama.
Namun, di beberapa kalangan NU, salat sunah lidaf’il bala ini mulai mengalami perubahan dengan disarankan tidak lagi diniatkan untuk memperingati Rebo wekasan, tetapi sebagai salat sunah sebagaimana salat lainnya saja.
Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir sebelum memasuki bulan Maulid atau Mulud atau Rabbiul Awal.
Rebo Wekasan ini merupakan salah satu perayaan yang masih dijalankan masyarakat Jawa.
Dikutip dari tanya jawab agama di situs tebuireng.online, Rabu Wekasan adalah tradisi ritual yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir bulan Shafar.
Rabu Wekasan ini digunakan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut.
Tradisi Rebo Wekasan sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lainnya.
Pengasuh Rubrik Tanya Jawab Fiqh Tebuireng online, A Muabrok Yasin, menjelaskan asal-usul tradisi Rebo Wekasan.
Tradisi Rebo Wekasan bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam' i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi).
Anjuran serupa juga terdapat pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin, dan lainnya.
Dalam kitab-kitab tersebut disebutkan, seorang Waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf (kedudukan tinggi dan sulit dimengerti orang lain) mengatakan, dalam setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Safar, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala dalam satu malam.