Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Unik

Saat Singkong Goreng Mak Dasimah Jadi Menu Idola Sertu Astiyandi dan Pratu Aldi

Mak Dasimah akhirnya tersenyum sendiri melihat ulah dua prajurit TNI yang tengah menjalankan tugas negara di program Program TNI Manunggal

Istimewa
AKRAB- Mak Dasimah dan dua prajurit TNI tampak akrab sambil menggoreng singkong di lokasi pembangunan rumah sederhana untuk warga di Lokasi TMMD ke-12, Desa Kelubi, Manggar, Belitung Timur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini Selasa, 5 Oktober 2021 Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sekian lama TNI berdiri dan berdampingan di tengah masyarakat, banyak kisah yang inspiratif dan kisah unik tersaji.

Salah satu cerita saat Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 Tahun 2021.

Singkong goreng dan kopi hitam ini bukan dinikmati Sertu Astiyandi dan Pratu Aldi di sebuah kafe.

Keduanya menikmati singkong itu di rumah seorang warga bernama Mak Dasimah, 58, warga Desa Kelubi, Kecamatan Manggar, Belitung Timur akhir pekan lalu.

Singkong Goreng <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/mak-dasimah' title='Mak Dasimah'>Mak Dasimah</a> Jadi <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/menu-idola' title='Menu Idola'>Menu Idola</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pratu-aldi' title='Pratu Aldi'>Pratu Aldi</a>, Kisah Lain di Balik TMMD ke-112 di Beltim

Singkong goreng tersebut juga tidak dibeli dari pasar, melainkan dipanen dari kebun sekitar.

Sementara wajan penggorengan juga bukan di atas kompor elpiji, melainkan dari tungku kayu bakar yang dibuat ala kadarnya di samping rumah Mak Dasimah, warga setempat.

Saat Sertu Astiyandi sibuk membolak-balik singkong di wajan agar tak gosong, dan Pratu Aldi sibuk menyantap singkong yang ditiriskan, Mak Dasimah dibuat tersipu atas ulah keduanya.

Mak Dasimah seolah bingung dengan apa yang harus dilakukan.

Mak Dasimah akhirnya tersenyum sendiri melihat ulah dua prajurit TNI yang tengah menjalankan tugas negara di program Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112 di Desa Kelubi, Manggar, Belitung Timur.

Meski dibuat salah tingkah, namun Mak Dasimah tak bisa menyembunyikan rona bahagia yang terpancar dari wajahnya.

Mak Dasimah adalah satu dari dua warga Kelubi yang tengah dibangunkan rumah permanen di program TMMD ke-112 ini.

Pembangunan dua rumah sederhana untuk warga ini merupakan sasaran tambahan dari pekerjaan fisik utama TMMD ke-12 yang prioritasnya adalah membangun jalan sepanjang 2,5 kilometer dengan lebar sembilan meter untuk membuka akses ke wisata Batu Begalang.

Mak Dasimah mengakui sengaja melayani sejumlah prajurit TNI yang membangunkan rumahnya setiap istirahat siang maupun sore hari dengan menu ala kadarnya yang diperoleh dari kebun.

Kadang Mak Dasimah menggoreng singkong, kadang ubi atau juga kerupuk untuk teman minum kopi prajurit TNI yang sudah dianggapnya sebagai anak-anaknya sendiri.

“Singkong diambil dari kebun sendiri, sementara kalau kopi dan gula uangnya diberi sama mas-mas TNI. Saya seneng, karena mereka baik dan nganggap saya seperti emaknya sendiri,” kata Dasimah.

Rumah baru Mak Dasimah dibangun persis di depan rumah lama.

Rumah lama Mak Dasimah adalah rumah panggung berukuran 7x5 dengan dinding terbuat dari kulit kayu yang berlubang di hampir setiap bagian.

Saat musim hujan, seringkali air masuk dan membasahi seluruh isi rumah.

Jika hujan diikuti dengan angina kencang, maka kondisi di dalam rumah menjadi semakin parah.

“Kalau hujan pakai angin, semua yang ada di dalam basah semua. Alhamdulillah, sebentar lagi sudah punya rumah berdinding semen dan lantainya keramik,” kata Mak Dasimah.

Mak Dasimah bercerita, suaminya bekerja di kebun yang tak menentu hasil setiap harinya.

Di usianya yang sudah menginjak 58 tahun, kini ia dikaruniai tiga anak dan tiga cucu.

Ketiga anaknya sudah berkeluarga semua, dan ia tinggal berdua dengan suaminya di rumah panggung berdinding kulit kayu.

Meski sederhana, namun suasana rumah Mak Dasimah relatif rapi dan bersih.

Di dalam rumah berukuran 5x7 tersebut hanya ada satu kamar kecil berukuran sekira 2 x 3 meter.

Sementara selebihnya dibiarkan terbuka. Di ruang terbuka inilah dimanfaatkan sebagai ruang tamu dan juga dapur di bagian belakang.

Sedikitnya ada tujuh foto keluarga dengan kondisi lusuh juga dipajang di bagian tengah rumah.

Mak Dasimah  menceritakan kisah di balik foto yang dipajang, mulai dari foto suami, foto pernikahan dan foto anak-anaknya semasa kecil.

Pasitel Kodim 0414/Belitung, Letda Agus Siswanto ikut mendengarkan kisah Mak Dasimah ini.

“Jadi Mak Dasimah ini menganggap prajurit yang mengerjakan rumahnya sebagai anaknya sendiri, sementara kawan-kawan prajurit juga sudah menganggapnya sebagai orangtuanya sendiri. Inilah sisi lain dari giat TMMD selain fisik, yaitu membangun hubungan emosional yang mendekatkan TNI dengan rakyat,” kata Letda Agus Siswanto.

Akses Jalan Wisata

Selain Mak Dasimah, TMMD ke-112 di Belitung ini juga menjadi berkah bagi pasangan Mosa (71) dan Damiya (65).

Mosa, yang sudah sakit-sakitan sejak setahun terakhir tak bisa bekerja lagi dan mengandalkan istrinya untuk kehidupan sehari-hari.

Pasangan ini juga dibangunkan rumah dalam sasaran tambahan program TMMD ke-112 di Belitung Timur.

Sama dengan Mak Dasimah, rumah yang dibangun di prigram TMMD ini adalah rumah sehat sederhana berukuran 5 x 7 yang dibangun oleh prajurit TNI bersama masyarakat.

Sementara sasaran utama dari program TMMD kali ini adalah membangun jalan yang membuka akses ke objek wisata Batu Begalang.

Akses jalan ini memiliki panjang 2,5 kilometer dengan lebar sembilan meter.

“Kami berharap pembangunan jalan ini akan membuka akses ke kawasan wisata sehingga bisa tumbuh dan menjadi pendongkrak geliat perekonomian di Belitung Timur. Saya juga berharap, pelaksanaannya bisa selesai tepat waktu,” kata Dandim 0414/Belitung, Letkol Inf Mustofa Akbar.

Dandim menjelaskan program TMMD ke-112 ini melibatkan 110 personel dari berbagai kesatuan, mulai dari personel Kodim/0414 Belitung, Lanud, Brimob, Polres, maupun dari Yon Zipur yang didatangkan dari Palembang.

Sementara itu Komandan Korem 045/Garuda Jaya, Brigjen TNI M Jangkung Widyanto menegaskan, selain program fisik yang menjadi prioritas utama TMMD, maka program non fisik juga menjadi perhatian serius.

Menurut Jangkung, TMMD adalah penjabaran dari esensi TNI, yaitu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

“Untuk itu yang tidak kalah penting dari program TMMD di manapun digelar adalah bagaimana memenangkan hatinya rakyat untuk TNI,” kata Jangkung, Senin (4/10). (ibnu taufik jr)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Singkong Goreng Mak Dasimah Jadi Menu Idola Pratu Aldi, Kisah Lain di Balik TMMD ke-112 di Beltim

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved