G30S
Masih Ingat Chambali? Jadi Algojo PKI Karena Dendam Agama, Terungkap Detik-detik Ia Mengeksekusi
Chambali mengaku bahwa sebelumnya telah ada jadwal eksekusi sekaligus nama-nama calon korban dari kantor kecamatan yang diberi komando resor militer
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Chambali ? Bantai PKI dengan cara keji, dia adalah anggota Banser algojo PKI
Chambali saat itu adalah Ketua Barisan Ansor Serbaguna ( Banser ) di Kecamatan Rengel, Tuban, Jawa Timur, pada tahun 1964-1967.
Sang algojo pun mengungkap alasan kenapa ia membenci Partai Komunis Indonesia
Mengacu pada banyaknya kecamatan di Kabupaten Tuban dengan basis PKI yang kuat, Kabupaten Tuban disebut salah satu daerah dengan sebutan Tapak Merah
Kecamatan dengan basis PKI di Tuban adalah Kecamatan Plumpang, Palang, Soko, Semanding, Tuban Kota dan Rengel.
Kabupaten Tuban juga ikut bergolak saat meletus Gerakan 30 September 1965 ( G30S )
Kisah Chambali eksekutor PKI usai G30S (AP Photo)
Selain itu, Syam Kamaruzaman, tokoh dan pejabat Politbiro PKI sekaligus tangan kanan Aidit juga berasal dari Tuban.
Chambali menuturkan bahwa dirinya saat itu ditunjuk sebagai Ketua Banser Rengel oleh Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Tuban, Kiai Haji Murtadji.
Chambali menjelaskan pernyataan Kiai Murtadji, bahwa saat itu kondisi negara dalam keadaan genting, sehingga diperlukan orang yang tegas dan berani membunuh orang PKI.
Permintaan sang kiai tersebut langsung Chambali terima.
Chambali mengaku bahwa kemarahan kepada orang-orang PKI sudah di ubun-ubun karena beberapa kali mereka (orang-orang PKI) hendak membunuhnya.
Chambali juga menegaskan bahwa tidak suka dengan cara orang-orang PKI menistakan para ulama panutannya.
Tak hanya itu, Chambali juga merasa yakin bahwa dari sekian banyak pemuda di daerah Rengel, hanya dirinyalah yang berani jadi eksekutor, membantai orang PKI.
Chambali menganggap urusan dengan PKI bukan cuma perbedaan ideologi, melainkan mirip perang agama.