Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Minggu 3 Oktober 2021, Keluaran 18:13-14 : One Man Action Itu Melelahkan
Sayangnya, pekerjaan ini dikerjakan Musa sendiri. Dia melakukannya dengan one man power (kekuatan sendiri) saja.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kekuatan dan kecerdasan satu orang sehebat apapun, tak mampu mengalahkan kemampuan dua orang, apalagi lebih.
Inilah yang terjadi pada Musa. Dia memang dipakai Allah secara luar biasa memimpin bangsa itu keluar dari tanah perbudakan, di Mesir. Dia luar biasa di depan Firaun dan para tentaranya.
Ketika mereka berhasil keluar dan berada dalam pengembaraan di padang gurun dan berhasil memenangkan peperangan melawan berbagai bangsa yang dilewatinya, Musa pun melaksanakan tugas rangkapnya sebagai nabi, panglima perang dan hakim.
Selain sebagai penyambung lidah Allah, dan pemimpin perang, Dia juga harus melaksanakan tugas pemerintahan (Theokrasi) dan menghakimi jutaan umat Israel.
Sayangnya, pekerjaan ini dikerjakan Musa sendiri. Dia melakukannya dengan one man power (kekuatan sendiri) saja. One man action, membuat dia kelelahan.
Karena dia harus bekerja keras dari pagi sampai petang mengurusi semua persoalan masyarakat dan bangsanya, dari hal kecil sampai yang sangat besar dan berat.
Musa pun kelelahan dan kewalahan akibat model dan cara kerja yang tidak efektif dan efisien ini. Dia bekerja keras, bukan bekerka cerdas. Karena itu, mertuanya Yitro mengeritik sistem manajemen pemerintahan Musa yang cenderung "one man show" itu.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang. Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?" (ayat 13, 14)
Musa luar biasa dalam banyak hal. Dia panglima yang perkasa. Kemampuannya di atas rata-rata.
Dibanding semua orang sebangsanya, dia jauh lebih unggul dalam berbagai hal. Karena Tuhan telah mengurapi dia secara luar biasa.
Namun, kelemahan Musa adalah dia bekerja sendiri. Dia memang mampu melakukan pekerjaan inj dengan baik, tapi dia tidak bisa menyelesaikan semuanya secara utuh dan tuntas, karena dia manusia yang juga punya keterbatasan.
Dia kelelahan dan kewalahan karena kerja keras yang berat membebaninya itu.
Maka Allah mengutus dan memakai Yitro, mertuanya untuk mengeritik dan memberikan masukan tentang cara kerja yang efektif, efisien, yang baik dan benar. Tapi produktif.
Kerja sendiri melelahkan, tapi kerja bersama menyenangkan. Kerja sendiri kewalahan, tapi kerja bersama menguntungkan dari segi waktu, tenaga dan biaya.