Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Siapa DN Aidit? Pentolan PKI yang Pandai Berkampanye dan Jago Lobi, Berhasil Dekati Soekarno

Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih dikenal dengan nama DN Aidit adalah tokoh politik berpengaruh pada masa Orde Lama.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Antara
DN Aidit dan Presiden Soekarno. Siapa DN Aidit? Pentolan PKI yang Pandai Berkampanye dan Jago Lobi, Berhasil Dekati Soekarno 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa DN Aidit?

Nama ini kerap muncul setiap kali peringatan G30S PKI

Salah satu peristiwa bersejarah yang dikenal di Indonesia adalah peristiwa Gerakan 30 September atau sering disebut G30S.

Peristiwa tersebut terjadi setelah adanya penculikan terhadap 7 orang anggota TNI Angkatan Darat.

Bahkan jasad 7 orang yang kemudian diangkat menjadi pahlawan revolusi itu ditemukan di sebuah sumur di kawasan Lubang Buaya.

Profil dari sosok <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/dn-aidit' title='DN Aidit'>DN Aidit</a> ketua PKI pada G30S, biodata, karier politik, dan akhir hidup.

Berdasarkan beberapa sumber yang berhasil dikumpulkan, pemerintah mengungkap bahwa dalang dari peristiwa berdarah tersebut adalah Partai Komunis Indonesia atau juga disebut dengan PKI.

Salah satu nama yang santer diperbincangkan menjadi tokoh penting adalah DN Aidit.

Dirinya diketahui sebagai Ketua Comitte Central dari partai PKI pada saat meletusnya peristiwa bersejarah tersebut.

Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih dikenal dengan nama DN Aidit adalah tokoh politik berpengaruh pada masa Orde Lama.

Untuk lebih mengenal siapa DN Aidit sebenarnya, simak penjelasan berikut yang dirangkum Suara.com dari berbagai sumber.

DN Aidit adalah pria kelahiran Belitung tahun 1923.

Ia merupakan pemimpin terakhir Partai Komunis Indonesia (PKI).

Di bawah kendali DN Aidit, PKI menjelma menjadi salah satu kekuatan politik yang besar.

Pada Pemilu 1955, PKI bahkan bisa menempati posisi keempat di bawah PNI, Masyumi, dan NU dengan meraih 16,4 persen suara.

Pantas AH Nasution Jadi Target Utama G30S PKI, Pengaruh Besar Sang Jenderal di TNI Jadi Penyebabnya

Kesuksesan PKI di Indonesia tersebut memang tidak dapat terlepas dari peran DN Aidit.

Pada tahun 1960-an, PKI sempat mengklaim punya anggota lebih dari 3 juta dan membuatnya menjadi partai komunis terbesar ketiga di dunia setelah RRC dan Uni Soviet.

Hingga pada akhirnya meletus peristiwa berdarah dikenal dengan nama Gerakan 30 September (G30S) yang menyebabkan tewasnya sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat.

Kemudian rezim Orde Baru di bawah pimpinan Jenderal Soeharto menuding PKI adalah satu-satunya dalang peristiwa naas itu.

Pada masa Orba, PKI disematkan di belakang G30S menjadi G30S/PKI, dan Soeharto kemudian menetapkan PKI sebagai organisasi terlarang.

Meskipun demikian, sejumlah peneliti dan sejarawan menyebutkan berbagai versi lain terkait peristiwa itu.

Ada yang mengungkapkan bahwa kejadian itu merupakan konflik internal Angkatan Darat, lalu operasi intelijen asing, keterlibatan Soeharto hingga Sukarno.

Berikut ini ada beberapa fakta DN Aidit:

1. Mengubah Namanya Mengikuti Idola

Banyak yang tidak mengetahui bahwa latar belakang DN Aidit adalah dulunya bernama Achmad.

Nama Dipa Nusantara Aidit dipilih karena mengikuti nama idolanya, yaitu Pangeran Diponegoro.

Dirinya lantas mengubah namanya pada tanggal 30 Juli 1932.

Zentralbild Ulmer 12.7.1958. V. Parteitag der SED vom 10. bis 16.7.1958 in der Werner-Seelenbinder-Halle, Berlin, 3. Tag: UBz: Eine beeindruckende Solidarittsbekundung des Parteitages fr die konsequent- und erfolgreich fr die volle Gewhrleistung der Unabhngigkeit ihres Landes kmpfenden Kommunisten Indonesien erlebte die Werner-Seelenbinder-Halle whrend der Grussansprache des Generalsekretrs der KP Indonesiens, D. N. Aidit.

2. Seseorang yang Militan

Karier DN Aidit di PKI mulai tersorot pada akhir tahun 1950-an.

Hal itu dikarenakan dirinya sukses menyingkirkan tokoh-tokoh komunis tua dari partai.

Aidit dan kelompoknya juga telah berhasil mengubah kiblat PKI dari Rusia ke RRC.

Aidit membangun PKI dengan militan, dan dirinya menggunakan pendekatan di akar rumput, yaitu dengan membentuk organisasi mantel dan menempatkan kader-kadernya dalam berbagai organisasi profesi, bahkan di tubuh militer.

3. Berhasil Mendekati Soekarno

DN Aidit adalah sosok yang flamboyan.

Hal itulah yang membuatnya sukses mendekati Presiden Soekarno.

Aidit juga sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator dan Wakil Ketua MPRS.

Dirinya juga pandai melakukan negosiasi dan melobi orang-orang.

Hal ini terbukti dari keberhasilannya melobi Soekarno agar mengangkat orang-orang PKI di jajaran pemerintahan.

4. Pandai Berkampanye

Kampanye Nasakom adalah bukti keberhasilan DN Aidit dalam bermain di antara kekuatan politik Indonesia.

Dengan kampanye Nasakom, Bung Karno memberikan pengakuan bahwa komunis, nasionalis, dan juga agama berada dalam posisi yang paralel.

5. Mewarnai Perpolitikan Indonesia

Sosok DN Aidit adalah pemberi warna tersendiri bagi dinamika politik Indonesia.

Aidit menjadi tokoh komunis militan yang pernah membawa negeri ini berada dalam hari-hari penuh agitasi dan konflik.

DN Aidit keluar dari Jakarta menuju Jawa Tengah setelah peristiwa di akhir September 1965, di mana dalam sebuah operasi militer pada pertengahan November 1965, dirinya tertangkap di Surakarta.

Seharusnya DN Aidit dibawa ke markas Kodam Diponegoro di Semarang.

Namun, baru sampai di Boyolali pemimpin PKI ini dieksekusi mati pada tanggal 22 November 1965.

Hingga kini, jasad atau kuburannya tidak pernah ditemukan.

Seperti itulah sosok siapa DN Aidit, pemimpin PKI yang dituding sebagai dalang peristiwa G30S PKI.

Setelah meletusnya peristiwa G30S pemerintah resmi menetapkan DN Aidit dan PKI sebagai pihak yang melakukan upaya pemberontakan terhadap pemerintah.

Oleh sebab itu dirinya pun diburu dan dihukum.

Diketahui dari beberapa sumber, DN Aidit pada akhirnya ditangkap di Surakarta, Jawa Tengah dan langsung dibawa ke daerah Boyolali untuk dilakukan eksekusi atas perbuatannya yaitu pada 22 November 1965.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved