Gatot Nurmantyo
Mantan Danjen Kopassus Ingatkan Eks Panglima Gatot Nurmantyo Soal TNI Disusupi Komunis
Panglima Kostrad Dudung Abdurachman pun sudah menjelaskan memberikan penjelasan keberadaan diorama dan patung tersebut.
Setelah itu, Agum juga diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur, operasi militer di Aceh hingga di Papua.
Agum Gumelar lahir di Tasikmalaya pada 17 Desember 1945.
Seperti dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel 'Agum Gumelar'
Agum Gumelar menghabiskan masa kecilnya di Bandung hingga selesai pendidikan SMA.
Agum Gumelar kemudian melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada 1969.
Agum Gumelar menikah dengan Linda Amalia Sari putri dari Letjen (Purn) Achmad Tahir, salah satu tokoh militer Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata kabinet Pembangunan IV.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, Zeke Khaseli dan Ami Gumelar.
Agum Gumelar mengawali karier militernya pada 1973 ketika ia menjabat sebagai staf Kopkamtib.
Pada 1987 Agum Gumelar menjadi Wakil Asintel Kopassus, lalu menjadi Asisten Intelijen Kopassus setahun berikutnya.
Pada 1992, Agum Gumelar menjadi Danrem Garuda Hitam di Lampung dan karirnya menanjak sampai ia menjadi Kasdam I Bukit Barisan hingga 1996.
Setelah itu Agum Gumelar menjadi staf ahli Pangab bidang PolKam dan Pangdam VII WiraBuana di tahun 1996 sampai 1998.
Pada 1998 Agum Gumelar menjadi Gubernur Lemhanas.
Agum Gumelar terjun ke dunia politik pada 1999 ketika Agum Gumelar menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
Disaat yang sama, Agum Gumelar juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 1999-2003.
Kemudian Agum Gumelar menjadi Menko Polkam dalam Kabinet Persatuan Nasional pada 2001 di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Pada tahun yang sama, Agum Gumelar menjabat sebagai Menteri Perhubungan di dalam Kabinet Gotong Royong.
Pada 2004, Agum Gumelar menjadi calon wakil presiden dalam pemilihan presiden dari fraksi PPP bersama Hamzah Haz sebagai calon presiden.
Pada 2007, Agum Gumelar mencalonkan diri dalam Pilkada DKI Jakarta.
Satu tahun kemudian, Agum Gumelar dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat oleh PDIP namun gagal.
Pada 2011, Agum Gumelar menjabat sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI dan sebelumnya Agum menjabat sebagai Ketua umum KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) pada 2003 hingga 2007. (1)
Pada Rabu (17/1/2018), Presiden Joko Widodo melantik Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Karier Militer
- Ketua Sekretaris Badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional Daerah (Bakorstanasda)
- Dan Ton Yonif 323/Siliwangi (1969-1970)
- Dan Ton 1 KI-121 Grup 1 Kopassandha (1971-1972)
- Dan Prayudha (1972-1974)
- Staf Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dan Badan Koordinasi Intelijen Negara (1973-1976)
- Wadan Team Khusus Satgas Intel (1974-1975)
- Sprin Ka Bakin Dbp. D-III (1975-1980)
- Waka Perwakilan Taipei (1976-1980)
- Dan Karsa Yudha-1 Grup-2 (1981)
- Pgs. Pa Penjarah (1981)
- Dan Karsa Yudha-5 Grup-4 (1982)
- Wadan Grup-4 (1983)
- Waas Intel (1986)
- Pgs. Waas Intel (1986)
- Wakil Asisten Intelijen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (1987-1988)
- Asisten Intelijen Kopassus (1988-1990)
- Asisten Intelijen I Kasdam Jaya (1989)
- Komandan Korem 043/Garuda Hitam (1992-1993)
- Danrem 043/Gatam Kodam II Sriwijaya (1992)
- Direktur A Badan Intelijen dan Strategis (Bais) ABRI (1993-1994)
- Komandan Kopassus ke-13 (1993-1994)
- Kasdam I/Bukit Barisan (1994-1996)
- Staf Ahli Pangab Bidang Polkam (1996-1996)
- Pangdam VII/Wirabuana (1996-1998)
- Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) (1998-1999)
TAUTAN AWAL: Agum Gumelar Nilai Gatot Nurmantyo Terlalu Tergesa-gesa Buat Pernyataan TNI Disusupi Komunis