Gempa Bumi
Gempa Terkini Selasa 21 September 2021 Pagi, Terjadi di Darat, Ini Magnitudo dan Lokasinya Info BMKG
Terkini, gempa bumi Selasa 21 September 2021 pagi di wilayah Bengkulu info BMKG. Lokasi gempa di darat pada pukul 04:39 WIB. Berikut data magnitudo.
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Info terkini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) gempa bumi, Selasa 21 September 2021 pagi.
Guncangan terjadi pada pukul 04:39 WIB di wilayah Bengkulu.
BMKG melaporkan gempa berkekuatan magnitudo 3.0 SR dengan kedalaman 2 kilometer.
Episenter pusat gempa berada di darat 6 kilometer dari Rejang Lebong, Bengkulu.
Lokasi koordinat gempa di 3.53 LS - 102.50 BT.
"Info Gempa Mag:3.0, 21-Sep-21 04:39:55 WIB, Lok:3.53 LS - 102.50 BT (6 km BaratDaya REJANGLEBONG-BENGKULU), Kedlmn: 2 Km ::BMKG" tulis akun twitter BMKG Wialayah2 @bmkgwilayah2.
Gempa di Lampung tadi malam
Info gempa bumi terjadi di wilayah Lampung Senin (20/9/21) tadi malam.
BMKG melaporkan data gempa melalui akun twitter resmi @infobmkg.
Gempa berkekuatan magnitudo 4.0 SR dengan kedalaman 10 kilometer pada pukul 22:10 WIB.
Lokasi koordinat gempa berada di 6.33 LS-103.74 BT.
Titik pusat gempa berada di laut, 128 kilometer dari Barat Daya Pesisir Barat.
Skala MMI gempa II dirasakan di daerah Krui.
"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 4.0, Kedalaman: 10 km, 20 Sep 2021 22:10:38 WIB, Koordinat: 6.33 LS-103.74 BT (Pusat gempa berada dilaut 128 km BaratDaya Pesisir Barat), Dirasakan (MMI): II Krui #BMKG" tulis BMKG.
Penyebab Wilayah di Indonesia rawan gempa bumi
Inilah alasan atau penyebab kenapa Indonesia rawan diguncang gempa bumi.
Untuk menambah pengetahuan, Anda bisa mengenal jenis-jenis gempa, termasuk guncangan gempa di Indonesia.
Indonesia merupakan satu di antara negara yang wilayahnya rawan digunang gempa.
Bukan tanpa sebab, hal ini terjadi lantaran wilayah Indonesia terletak di atas tiga lempeng.
Tiga lempeng itu di antaranya Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.
Diapit dengan tiga lempeng dari berbagai penjuru benua itu tak jarang membuat Indonesia diguncang gempa bumi berkekuatan besar.
Bahkan gempa yang terjadi menyebabkan berbagai kerusakan dan memakan korban jiwa.
Ternyata, lebih dari pada itu, gempa bumi yang terjadi pun dari berbagai jenis.
Baca juga: Gempa di Laut Tadi Malam Pukul 22.10 WIB, Info BMKG Berikut Titik Lokasi Pusatnya
Jenis-jenis gempa
Gempa bumi adalah salah satu peristiwa alam yang cukup sering terjadi di Indonesia.
Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan pada kerak bumi yang berasal dari tekanan dari dalam inti bumi.
Berdasarkan Lokasinya
Gempa bumi berdasarkan lokasinya dibagi menjadi dua, yaitu darat dan laut. Gempa bumi di darat terjadi akibat adanya patahan atau lipatan di darat.
Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, tetapi mampu menghancurkan gedung, bahkan membuat kebakaran pada kota.
Gempa bumi di laut terjadi akibat adanya patahan atau lipatan di dasar laut. Gempa bumi memiliki potensi menciptakan tsunami.
Berdasarkan Gelombang
Gempa bumi ini dibagi menjadi dunia, yaitu primer dan sekunder.
Gempa yang berdasarkan gelombang primer, adalah gempa yang bersifat merambat, berasal dari pusat gempa dengan kecepatan hingga 14 km per detik.
Gempa ini menjadi gempa permulaan, sebelum gempa susulan.
Gempa dengan gelombang sekunder memiliki kecepatan yang lebih lambat. Gempa ini biasanya susulan dari gempa primer.
Berdasarkan Penyebabnya
Terdapat lima jenis gempa bumi berdasarkan penyebabnya, yaitu gempa tektonik, vulkanik, runtuhan, benturan, dan perilaku manusia.
Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat bergesernya lempeng-lempeng yang ada di dunia.
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi pra dan pasca letusan gunung api.
Gempa bumi yang diakibatkan runtuhan, adalah gempa bumi yang terjadi akibat adanya longsor.
Gempa akibat benturan biasanya terjadi karena benturan dari meteor yang jatuh ke bumi.
Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia bisa terjadi karena bom atau pertambangan.
Berdasarkan Kedalamannya
Gempa bumi yang berasal dari kedalaman 300 km dari permukaan bumi, dianggap sebagai gempa bumi dalam dan hanya terdeteksi melalui seismograf.
Sedangkan gempa yang berada pada jarak 60 km dari atas permukaan bumi, disebut sebagai gempa bumi menengah,
yaitu gempa yang menimbulkan getaran yang sifatnya ringan.
Gempa bumi dangkal, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman di atas 60 km di atas permukaan bumi dan sangat dirasakan oleh manusia, serta bisa menimbulkan kerusakan.
(TribunManado.co.id-Fra)