Teroris Poso
Sosok Ikrima Pengawal Ali Kalora, Teroris MIT Poso yang Ikut Tewas, Berkulit Bersih & Rambut Lurus
Dengan tewasnya Ali Kalora dan Ikrima berarti kini Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya masih memburu empat daftar pencarian orang (DPO) teroris Poso
TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah sosok Ikrima, pengawal Ali Kalora teroris MIT poso yang tewas di tangan aparat
Ali Kalora pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur ( MIT ) Poso Ali Kalora tewas di tangan Satgas Madago Raya, Polda Sulawesi Tengah, Sabtu (18/9/2021).
teroris poso Ikrima tewas bersama Ali Kalora setelah terlibat baku tembak dengan Satgas Madago Raya
Dengan tewasnya Ali Kalora dan Ikrima berarti kini Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya masih memburu empat daftar pencarian orang ( DPO ) teroris poso
Kontak senjata terjadi di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pukul 19.15 Wita
Ke-empat DPO teroris Poso yang hingga kini masih menjadi buruan satgas Madago Raya, yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Pimpinan teroris MIT Ali Kalora tewas saat kontak senjata dengan aparat (Tribun Palu/Istimewa)
Siapa sebenarnya Ikrima?
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi memastikan Ikrima memiliki nama asli Jaka Ramadhan alias Rama.
Penelusuran TribunPalu (grup surya.co.id), Ikrima diperkirakan berusia 25 tahun berasal dari Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pria kelahiran 1996 itu bergabung dengan kelompok MIT diawal-awal pascagempa 7,4 magnitudo mengguncang Kota Palu dan sekitarnya pada 2018 silam.
Bersama sejumlah kombatan asal Banten lainnya, Ikrima kemudian mulai mengikuti pelatihan militer di bawah komando Ali Kalora di Camp Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
Sejak saat itu ia masuk daftar pencarian orang (DPO) terkait tindak pidana terorisme di Sulawesi Tengah.
Ikrima memiliki ciri-ciri berbadan pendek berisi, berkulit bersih dan berambut lurus.
Belum diketahui pasti peran dan keahlian Ikrima di dalam tubuh MIT Poso.
Identitas 4 Anggota MIT yang Masih Buron
Inilah foto-foto Ali Kalora CS, teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang jadi buruan pemerintah. (dok.polri)
Dengan tewasnya Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, kelompok teroris MIT Poso diketahui kini tersisa empat orang.
Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Penelusuran TribunPalu.com, keempat anggota MIT itu masing-masing berasal dari Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), Polewali Mandar (Sulawesi Barat) dan Bima (Nusa Tenggara Barat).
Berikut profilnya:
1. Askar alias Jaid alias Pak Guru
Askar alias Jaid alias Pak Guru masuk daftar pencarian orang (DPO) Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri sejak 2014.
Pria kelahiran 1988 itu tercatat lama bermukim di Desa Dumu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pada 2012, ia menjadi anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Bima sebelum akhirnya hijrah ke Poso untuk memenuhi undangan Santoso, pimpinan MIT kala itu.
Askar bersama kedua rekannya, Abu Alim alias Ambo dan Nae alias Galuh mulai mengikuti pelatihan militer bersama kelompok MIT Poso pada 2014.
Lelaki berambut panjang berombak ini diketahui memiliki keahlian meracik dan merakit bom.
2. Nae Alias Galuh alias Mukhlas
Nae dan Askar sepintas memiliki banyak kesamaan latar belakang.
Selain sama-sama berasal dari Desa Dumu, NTB, keduanya juga aktif menjadi anggota JAT sejak 2012.
Pendirian JAT sebagai organisasi Islam di Indonesia diinisiasi oleh seorang mantan narapidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir pada 2008.
Nae kemudian bergabung dengan kelompok MIT karena ajakan temannya Abu Alim alias Ambo.
Abu Alim sendiri tewas tertembak saat kontak senjata dengan Satgas Madago Raya di Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (17/7/2021).
Nae mulai mengikuti pelatihan militer pada 2014 di bawah komando Santoso di wilayah Tamanjeka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
Dalam kelompok MIT, pria kelahiran 3 April 1992 itu dikenal memiliki kemampuan membaca peta dan menggunakan GPS.
3. Suhardin alias Hasan Pranata
Suhardin merupakan orang tertua di dalam kelompok MIT Poso saat ini.
Ia sebelumnya bermukim di Dusun Tanah Takko, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Saat berada di Sulawesi Barat, lelaki kelahiran 26 Februari 1985 ini pernah terseret kasus kerusuhan Mamasa pada 2004.
Ia akhirnya ditangkap dengan tuduhan kepemilikan senjata api dan harus mendekam di penjara.
Usai menjalani hukuman, Suhardin menetap di Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso dan mulai bergabung dengan kelompok MIT saat dipimpin Santoso pada 2012.
4. Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang
Di antara sisa-sisa kelompok MIT, hanya Gazali yang merupakan warga asli Sulawesi Tengah.
Ia lahir pada 26 April 1994 dan berasal dari Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso.
Tak banyak diketahui tentang diri, peran dan keahlian Gazali di dalam tubuh MIT Poso.
Namun ciri-ciri menonjol Gazali yakni rambutnya pendek bergelombang, bermuka lonjong dan bibir tebal.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Irjen Rudy Sufahriadi Kejar 4 Orang DPO MIT Poso yang Tersisa, Di antaranya Ada Ahli Perakit Bom