Berita Viral
Viral Curhat Pendeta soal Pemakaman Istrinya di Bitung, Ini Penjelasan Polisi dan Camat
Pria tersebut diketahui sebagai Pendeta di sebuah gereja yang ada di Kelurahan Sagerat Weru I Kecamatan Matuari, Kota Bitung Provinsi Sulut
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
Dari sinilah, muncul kekecewaan dari keluarga lalu meminta izin kepada petugas untuk melihat di mana almarhumah di kuburkan.
Keluarga kemudian menggali kembali kuburan dan dilaksanakan kembali ibadah pemakaman oleh jemaat.
Keluarga tidak menerima karena tidak menunggu mereka untuk melaksanakan ibadah pemakaman.
Menurut lurah, sempat ada kesalahan informasi antara pendeta yang memimpin jalannya tidak menyampaikan kepada petugas di lapangan bahwa menunggu sebentar karena keluarga akan hadir dalam kegiatan penguburan almarhumah.
Kompol Andri Permana Kapolsek Matuari memberikan informasi awalnya satgas kelurahan dapat informasi dari RS Kandou ada warga Kelurahan Segerat Weru I meninggal dunia dan terdeteksi covid 19.
Keluarga kemudian sudah menerima untuk dimakamkan dengan protokol covid 19 di TPA Pinolalan.
Lalu keluarga berkoordinasi dengan satgas kelurahan, untuk mobil jenazah singgah sebentar selama lima menit di rumah duka untuk di doakan dan saat di cek situasi di rumah duka kondusif.
Dan diizinkan oleh satgas kelurahan, bisa singgah sebentar untuk didoakan.
Dalam perjalanan ke rumah duka di Bitung, situasi di rumah duka ramai dan muncul suara-suara penolakan terkait masalah hasil swab.
Dari informasi itu, satgas kelurahan langsung berkoordinasi dengan petugas patwal polisi akan berisiko kalau dibawa ke rumah duka karena ada suara penokalan hasil swab sehingga langsung dibawa ke TPA.
Saat tiba di TPA langsung berlangsung prosesi pemakaman oleh petugas pegusung dari Pemkot Bitung, diawali dengan ibadah oleh pendeta yang disiapkan untuk pimpin ibadah pemakaman.
Sementara keluarga almarhumah belum berada di lokasi TPA.
Saat suami almarhumah tiba di lokasi, sementara proses pemakaman sudah selesai, suami almarhumah marah kenapa tidak singgah, langsung dikuburkan.
Sehingga liang lahat sempat di ali kembali untuk memastikan jenasah itu benar istri dari si pendeta, dan sempat kembali didoakan oleh keluarga lalu liang lahat di tutup kembali.
“Yang menjadi keberatan keluarga dan suami almarhumah, kenapa tidak singgah dan keluarga belum sampai sudah di makamankan,” kata Kompol Andri Permana.