Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

MIT Poso

Daftar Aksi Teror Ali Kalora Pimpinan MIT yang Dikabarkan Telah Tewas, Jadi Mimpi Buruk Warga Poso

Inilah sejumlah aksi teror Ali Kalora pimpinan MIT Poso. MIT dinyatakan sebagai kelompok teroris dan kerap melakukan aksi-aksi teror di Poso, Sulteng.

Editor: Frandi Piring
Handover Tribun Manado/Kompas.com
Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora diduga menyerang perkampungan Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Selasa (11/05/21) pagi. Dua orang warga tewas menegaskan. 

Pada 27 Juni 2019, kelompok Ali diduga terlibat pembunuhan dua warga sipil di Parigi Moutong.

Terdesak

Farid mengatakan, Ali dan kelompoknya keluar dari tempat persembunyiannya karena terdesak. Mereka kekurangan logistik dan kelaparan.

Sebelumnya, kata Farid, dua minggu aparat mengamankan semua perlengkapan Ali Cs di Tauca, Poso Pesisir Selatan.

"Jadi mereka sekarang kekurangan logistik dan perlengkapan," katanya kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Sebelum baku tembak, kelompok teror ini sempat disergap tim gabungan TNI/Polri saat Ali Cs istirahatdi kebun tak jauh dari permukima. Namun mereka bisa kabur.

Aparat kemudian menemukan sekaligus mengamankan sejumlah barang seperti ransel, pakaian, makanan, perlengkapan tidur, solar cell, peluru dan lainnya.

Pernah ingin menyerahkan diri

Ali Kalora dkk juga pernah disebut ingin menyerahkan diri setelah terluka setelah kontak senjata dengan anggota Satuan Tugas Madago Raya pada 22 Maret 2021.

Namun, rencana itu batal karena dihalangi kelompok Qatar. Adapun Qatar adalah kelompok MIT lainnya di Poso yang memiliki empat orang anggota,

yaitu Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru, dan Jaka aka Ramadan alias Ikrima alias Rama.

"Mereka (kelompok Ali Kalora) itu sebenarnya sudah mau turun kampung dan mau menyerah.

Jadi yang mau menyerah itu Ali Kalora, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang," kata Farid yang juga Wakil Penanggung Jawab Komando Operasi Madago Raya di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (21/5/2021).

"Dua bulan lalu, ketika Ali Kalora menyatakan akan menyerah, Qatar yang justru menghalangi keinginannya," ucap Farid.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved