MIT Poso
Daftar Aksi Teror Ali Kalora Pimpinan MIT yang Dikabarkan Telah Tewas, Jadi Mimpi Buruk Warga Poso
Inilah sejumlah aksi teror Ali Kalora pimpinan MIT Poso. MIT dinyatakan sebagai kelompok teroris dan kerap melakukan aksi-aksi teror di Poso, Sulteng.
Pada 27 Juni 2019, kelompok Ali diduga terlibat pembunuhan dua warga sipil di Parigi Moutong.
Terdesak
Farid mengatakan, Ali dan kelompoknya keluar dari tempat persembunyiannya karena terdesak. Mereka kekurangan logistik dan kelaparan.
Sebelumnya, kata Farid, dua minggu aparat mengamankan semua perlengkapan Ali Cs di Tauca, Poso Pesisir Selatan.
"Jadi mereka sekarang kekurangan logistik dan perlengkapan," katanya kepada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).
Sebelum baku tembak, kelompok teror ini sempat disergap tim gabungan TNI/Polri saat Ali Cs istirahatdi kebun tak jauh dari permukima. Namun mereka bisa kabur.
Aparat kemudian menemukan sekaligus mengamankan sejumlah barang seperti ransel, pakaian, makanan, perlengkapan tidur, solar cell, peluru dan lainnya.
Pernah ingin menyerahkan diri
Ali Kalora dkk juga pernah disebut ingin menyerahkan diri setelah terluka setelah kontak senjata dengan anggota Satuan Tugas Madago Raya pada 22 Maret 2021.
Namun, rencana itu batal karena dihalangi kelompok Qatar. Adapun Qatar adalah kelompok MIT lainnya di Poso yang memiliki empat orang anggota,
yaitu Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru, dan Jaka aka Ramadan alias Ikrima alias Rama.
"Mereka (kelompok Ali Kalora) itu sebenarnya sudah mau turun kampung dan mau menyerah.
Jadi yang mau menyerah itu Ali Kalora, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang," kata Farid yang juga Wakil Penanggung Jawab Komando Operasi Madago Raya di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (21/5/2021).
"Dua bulan lalu, ketika Ali Kalora menyatakan akan menyerah, Qatar yang justru menghalangi keinginannya," ucap Farid.