Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Maut

Kecelakaan Maut Tadi Subuh, Ibu Rumah Tangga Tewas Terserempet Kereta Api, Korban Terpental 10 Meter

Terjadi kecelakaan maut di Perlintasan TPU Cinehel, Cipedes, Tasikmalaya pada Rabu tadi subuh.

Editor: Glendi Manengal
Tribun Bogor
Ilustrasi korban kecelakaan terserempet truk 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Perlintasan TPU Cinehel, Cipedes, Tasikmalaya pada Rabu tadi subuh.

Peristiwa tersebut melibatkan seorang ibu rumah tangga yang terserempet kereta api.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan ibu tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Efek Cristiano Ronaldo Buat Pemain MU, Menu Makan CR7 Bikin Rekan Tim Tak Berani Santap Makanan Ini

Baca juga: Sosok Yani Wahyu Purwoko, Ditolak DPRD, Kini Diusulkan Anies jadi Walikota, Ini Rekam Jejaknya

Baca juga: Hari Kedua Karantina, Finalis Nyong Noni Sulut Jalani Pemeriksaan Kesehatanya

Seorang ibu rumah tangga tewas terserempet KA Turangga relasi Surabaya-Bandung di perlintasan TPU Cinehel, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Rabu (15/9/2021) subuh.

Warga sekitar baru mengetahui musibah itu setelah seorang Polsus PT KAI membangunkan warga untuk memberi tahu adanya musibah tersebut.

Ketua RT setempat, Suraji (63), menuturkan, ia tak mengetahui persis musibah yang menimpa ibu rumah tangga berinisial Nur (52).

"Namun dari keterangan petugas Polsus, kereta menyerempet Ibu Nur di perlintasan mau masuk ke TPU Cinehel," ujar Suraji.

Tubuh korban kemudian terpental sekitar 10 meter dan terhempas di gang tepi rel dalam posisi tengkurap.

"Korban tidak tergilas tapi terserempet lalu terpental.

Lukanya di muka serta ada kaki yang kemungkinan patah," kata Suraji.

Salah seorang warga, Uum (40), menyebut tubuh korban terhempas persis di gang depan rumahnya yang berada di pinggir rel.

"Suami saya bangun duluan mendengar bunyi panjang terompet kereta.

Kemungkinan masinis berupaya memperingati korban," ujar Uum.

Petugas Polsus bersama warga segera menyelimuti tubuh Nur sambil menunggu polisi tiba di lokasi.

Tak lama jajaran Polsek Indihiang bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota tiba di lokasi dan melakukan identifikasi.

Jasad korban kemudian dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, untuk divisum. 

Suraji menambahkan, korban kemungkinan saat itu hendak menuju rumah menantunya yang berada di seberang rel.

Kecelakaan Serupa Tergilas Kereta Api

Seorang pria tewas digilas kereta api barang dari arah Kota Medan menuju Tebingtinggi, di Jalan Thamrin, Kecamatan Medan Kota, Rabu (15/9/2021).

"Iya kejadiannya mulai pukul 04.30 WIB," kata Sertu Hasmer Sirait dari petugas piket dari Koramil 04 Medan Kota kepada Tribun Medan di lokasi.

Dia menjelaskan berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat dan pihak keluarga, korban bernama Daniel Hutagalung berumur 28 tahun.

Adapun Daniel diketahui terakhir sedang tidur di bawah fly over dekat rel kreta api. Jadi, diduga Daniel diserempet saat masih baru bangun tidur.

"Nah, dia kan tinggal di bawah fly over ini beberapa hari ini. Kemungkinan dia mau melintas ke kamar mandi. Lalu diserempet kreta api," ujarnya.

"Kalau saksi mata di pagi buta seperti itu engga ada," sambungnya.

Hasmer mengatakan sudah tiga hari belakangan Daniel ini ditinggal istrinya. Kondisi Daniel saat ditemukan sudah tidak bernyawa.

Dikatakannya tubuh Daniel hancur. Bahkan, organ tubuhnya terpisah sejauh 50 meter.

"Tadi kondisinya kakinya putus dan badannya terseret jauh," ungkapnya.

Sementara itu, abang kandungnya, Bostonni Hutagalung mengaku tidak mengetahui kronologis kejadian secara lengkap.

Sebab, saat itu, ia tidak sedang bersama adiknya yang tidur di bawah fly over di dekat rel kreta api.

"Jadi tadi aku dapat informasi adiknya tewas sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah itu baru datang ke sini," kata Bostonni kepada Tribun Medan, Rabu (15/9/2021).

Dia menjelaskan sehari-hari adiknya bekerja sebagai pemulung. Dikatakan Daniel aturannya tinggal di Jalan Yos Sudarso, lingkungan 3, Kelurahan Glugur, kecamatan Medan Barat.

"Tapi biasanya juga sering tidur di bawah fly over ini. Main - mainnya memang di sini," ungkapnya.

Dia menjelaskan saat tiba di lokasi, sudah melihat kondisi fisik adiknya terpisah antara kaki dan tubuh.

"Otaknya terburai, kakinya putus, mata pun hilang satu," sebutnya.

Bostonni pun mengungkapkan Daniel sehari - hari dikenal orangnya tidak terlalu baik atau pun nakal. Meski begitu, ia mengaku nakal tapi masih bisa diatur dan sering juga menolong.

"Saya sayang sama dia meski nakal. Saya tidka menduga kejadian ini. Makanya kami keluarga terkejut mendengar kabar dia sudah meninggal dunia," tutupnya.

Amatan Tribun Medan, saat ini Daniel telah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara. Pihak keluarga pun turut ikut bersama ambulance.

Sementara itu Abang kandung Daniel saat ini telah berangkat memberi keterangan ke kantor polisi terdekat.

Ada pun warga yang sebelumnya berkumpul untuk menyaksikan kejadian ini saat ini berangsur meninggalkan lokasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved