Kabar Israel
Demi Menyudahi Lingkaran Kekerasan Tanpa Akhir, Israel Ajukan Syarat untuk Membantu Bangun Gaza
Seperti yang diketahui Jalur Gaza masib menjadi tempat beradu roket dan rudal dari Israel dan Hamaz.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui Jalur Gaza masib menjadi tempat beradu roket dan rudal dari Israel dan Hamaz.
Hingga akhir pekan kemarin keduanya masih saling menembakan roket dan rudal.
Terkait hal tersebut dari Israel kini menawarkan niat untuk membantu kehidupan di Jalur Gaza.
Baca juga: Masih Kenal Desire Tarigan? Akui Masalah dengan Hotma Belum Ada Titik Terang: Masih Menunggu
Baca juga: Pria Ini Benci Lihat Cermin, Ternyata Ini yang Terjadi Pada Tubuh Six Packnya Usai Nikah
Baca juga: Sosok Ben Gurion, Bapak Pendiri Negara Israel, Penentang Mandat Palestina
Israel menyatakan niat membantu kehidupan di Jalur Gaza.
Bantuan itu lewat pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
Niatan itu disampaikan di tengah eskalasi kekerasan.
Akan tetapi, bantuan tersebut bergantung pada kepatuhan Hamas.
Menteri Luar Negeri, Yair Lapid, mengajukan proposal tersebut demi "menyudahi lingkaran kekerasan tanpa akhir, di Jalur Gaza” ketika militer Israel masih beradu tembakan roket dan rudal dengan Hamas di sepanjang akhir pekan kemarin.
Rencana itu melibatkan pembangunan infrastruktur dan layanan publik, serta jaringan keamanan sosial bagi warga Palestina di Gaza.
Lapid mengaku ingin membuktikan kepada penduduk di Gaza, bahwa strategi kekerasan oleh Hamas bertanggungjawab atas kondisi hidup penuh "kemiskinan, kelangkaan, kekerasan dan angka pengangguran yang tinggi, tanpa harapan,” kata dia, Minggu (12/9/2021).
Namun begitu dia memastikan tidak akan bernegosiasi secara langsung dengan Hamas.
"Israel tidak berunding dengan organisasi teror yang ingin memusnahkan kami.”
Lapid akan mengambilalih jabatan perdana menteri dalam dua tahun ke depan sebagai bagian dari perjanjian rotasi dengan rekan koalisinya, Naftali Bennett.
Kebijakan koalisi lintas ideologi yang ditopang delapan partai politik, termasuk partai Arab, diyakini menjauh dari haluan bekas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dalam fase pertama, Israel akan membantu memperbaiki infrastruktur publik di Gaza yang saat ini berada dalam kondisi buruk, kata Lapid dalam pidatonya di Reichman University, Herzliya.