Sulut Maju

Gubernur Sulut Olly Dondokambey Meraih Penghargaan Abdi Tani 2021, Nilai Ekspor Pertanian Tertinggi

Pemprov Sulut
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyabet penghargaan Abdi Tani 2021. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyabet penghargaan Abdi Tani 2021.

Penghargaan diberikan Wakil Presiden RI, Ma'aruf Amin di Istana Wapres, Jakarta, Senin (13/9/2021).

Ada dua kategori Penghargaan Abdi Tani tersebut. 

Pertama, Kategori Daerah dengan  Produksi Beras Tertinggi.

Kedua, Kategori Daerah dengan Ekspor Pertanian Tertinggi.

Baca juga: Masuk Zona Kuning Penyebaran Covid-19, Wabup Bolmut Minta ASN Disiplin Protokol Kesehatan

Dari 34 Provinsi, Sulut masuk dalam daftar 5 daerah dengan Ekspor Pertanian tertinggi di Indonesia.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Penganugerahan Penghargaan Abdi Tani 2021 ini dalam rangka peringatan hari tani Nasional jatuh pada 24 September.

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyabet penghargaan Abdi Tani 2021.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyabet penghargaan Abdi Tani 2021. (Pemprov Sulut)

Maksud penganugerahan penghargaan ini kata Limpo untuk mengapresiasi kinerja Pemda yang telah berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi 237 juta rakyat Indonesia dan upaya ekspor komoditas pertanian.

Hasilnya Ditetapkan 5 provinsi dan 5 kabupaten kota terbaik dalam hal produksi beras tertinggi.

Kemudian, 5 provinsi dan 5 kabupaten/kota dengan ekpor komoditas pertanian tertinggi.

Wapres Ma'aruf Amin mengungkapkan, Indonesia sudah masuk tahun kedua pandemi Covid 19,  tantangan dihadapi negara tidak mudah. Tidak hanya krisis kesehatan tapi juga berdampak pada  ekonomi global. 

Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyabet penghargaan Abdi Tani 2021.
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey memanen Padi (Pemprov Sulut)

"Kita bersyukur disrupsi akibat pandemi, sektor pertanian mampu hadir sebagai tulang punggung bagi perekonomian nasional," ungkap dia.

BPS mencatat tahun 2020, sektor Pertanian mampu tumbuh 1,75 persen ketika banyak sektor lain terkontraksi, padahal tantangan sektor pertanian tidak mudah.

FAO memberikan peringatan pandemi ini akan mengakibatkan krisis pangan global, berimplikasi kebijakan pangan masing masing negara-negara.

Indonesia punya tujuan pembangunan lertnaian, yakni pemenuhan pangan rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor.

Pemenuhan kebutuhan pangan, pemeintah bisa menjamin 11 komoditas utama memenuhi kebutuhan 237 juta jiwa penduduk Indonesia.

Gubernur Sulawesi Utara panen jagung
Gubernur Sulawesi Utara panen jagung (Pemprov Sulut)

Produksi beras nasional menjanjikan sehingga Minggu ke tiga Agustus 2021 ada 7.60 juta ton.

Total eskepor Januari - Juli 2021 2.24 miiiar US dolar, meningkat 8.72 persen. Dibanding periode sama.

Survei angkatan kerja nasional, Februari 2021 lapangan kerja paling banyak diserap sektor pertanian, kehutanan, perikanan sebesar 29.5 persen.

Mengalami peningkatan 0.35 persen, dibanding februari 2020.

Namun, Wapres mengatakan, kehidupan petani yang menanam tanaman padi masih jauh dari berkecukupan. "Ini menjadi perhatian besar kita,'' ungkap dia

Penduduk miskin berasal dari sektor pertanian sebesar 45.3 persen. Masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan

Ia menyamlaikan inovasi terobosan dilakilan antara lain reformasi pertanian, intensifikasi produksi, dan peningkatan akses pasar jadi upaya nyata harus diimplementasikan secara konsisten untuk mewujudkan kesejahteraan petani.

Ia melihat ketangguhan sektor pertanian atas kerja keras insan pertanian dan Pemerintah daerah. Sinergi pusat dan daerah membuat performa pertanian jadi andalan pemulihan ekonomi nasional.

"Pemerintah Pusat beri apresiasi kepada Pemda telah berkontribusi berprestasi meningkatkan produksi pangan dan ekspor pertanian meningkatkan kesejahteraan petani," kata dia. (adv)

Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 di Sulut Capai 91,91 Persen