Seleb
Ketua KPI Prihatin Kebebasan Saipul Jamil dari Penjara Disambut Bak Pahlawan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) buka suara terkait tayangan glorifikasi pembebasan Saipul Jamil dari Lapas Cipinang beberapa waktu lalu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua KPI Prihatin Kebebasan Saipul Jamil Disambut Bak Pahlawan
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) buka suara terkait tayangan glorifikasi pembebasan Saipul Jamil dari Lapas Cipinang beberapa waktu lalu.
Nama Saipul Jamil hingga saat ini maish menjadi sorotan publik.
Hal itu terjadi setelah kebebasan Saipul Jamil dari penjara.
Sebagai informasi pedangdut Saipul Jamil resmi bebas dari penjara pada Kamis 2 September 2021 lalu.
Pria yang akrab disapa Bang Ipul itu mendekam di penjara sekitar 5 tahun 7 bulan.
Dirinya tersandung kasus pelecehan seksual dan penyuapan hakim.
Aksi glorifikasi penyambutan Saipul Jamil saat bebas dari penjara menimbulkan pro kontra di kalangan khalayak ramai.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) buka suara terkait tayangan glorifikasi pembebasan Saipul Jamil dari Lapas Cipinang beberapa waktu lalu.
Selain disambut meriah bak seorang pahlawan di momen kebebasan, Saipul Jamil juga langsung wara-wiri di sejumlah acara televisi.
Mendengar banyaknya keluhan masyarakat atas kejadian kontroversi tersebut, Ketua KPI Agung Suprio menjelaskan, KPI baru bekerja pasca tayang.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Langit Entertainment, Rabu (8/9/2021).
Ketika sebuah program tayang, menurut Agung, barulah KPI bergerak.
Oleh sebab itu, pihaknya tak tahu-menahu jika ada tayangan glorifikasi kebebasan Saipul Jamil.
Begitu melihat tayangannya di televisi, Agung Suprio merasa prihatin.
Ketua KPI merasa prihatin dengan kebebasan Saipul Jamil dari Lapas Cipinang yang disambut meriah bak seorang pahlawan. (Dok KPI)
"Ya ampun norak banget ya. Keprihatinan gue sama lah sama netizen," kata Agung.
"Keluar dari penjara diarak seperti pahlawan dengan mobil Porsche merah terbuka," sambungnya.
Agung Suprio kemudian membandingkannya dengan kebebasan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang tidak mendapatkan sambutan seperti pahlawan.
Padahal, Nelson Mandela begitu berjasa bagi bangsa dan negaranya.
"Bahkan kalau gue lihat video pembebasan Nelson Mandela yang mantan Presiden Afrika Selatan itu, nggak sebegini-begini amat," terangnya.
Komnas PA Minta Seluruh Stasiun TV Boikot Saipul Jamil
Sebelumnya, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyoroti sambutan meriah untuk Saipul Jamil yang baru bebas dari penjara.
Ketua Komnas PA, Aris Merdeka Sirait secara tegas menyerukan untuk memboikot Saipul Jamil tampil di televisi.
Hal itu diketahui dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH INFOTAINMENT, Senin (6/9/2021).
Aris Merdeka Sirait menyebut acara yang menghadirkan Saipul Jamil sudah dipastikan tidak mendidik.
"Saya ingin sampaikan dengan tegas, boikot Saipul Jamil dari seluruh tayangan-tayangan televisi," tegas Aris.
"Tidak mendidik, bahkan itu merusak gerakan perlindungan anak, boikot" sambungnya.
Komnas PA meminta televisi untuk memboikot Saipul Jamil di seluruh tayangan. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Tak sampai di situ, Aris Merdeka Sirait juga menyayangkan sikap televisi yang menerima Saipul Jamil supaya eksis lagi di dunia hiburan.
Ia meminta agar televisi tidak menampilkan mantan suami Dewi Perssik itu di layar kaca.
Bahkan, Aris meminta televisi memboikot Saipul Jamil dari semua tayangan.
"Dan saya minta stasiun stasiun televisi atau production house jangan memberikan kesempatan untuk melakukan itu," kata Aris Merdeka Sirait.
Seperti yang diketahui, Saipul Jamil harus mendekam di penjara atas dua kasus berbeda yang menjeratnya.
Dua kasus tersebut, yakni kasus asusila dan kasus suap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Baca juga: Sosok Steve Burns Pembawa Acara Blues Clues, Simak Profil dan Perjalanan Kariernya
Baca juga: Asisten Raffi Ahmad Banjir Endorse hingga Raup Ratusan Juta Sebulan, Ketularan Tenar Sang Majikan
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua KPI Prihatin Kebebasan Saipul Jamil Disambut Bak Pahlawan: Ya Ampun Norak Banget