Apa Itu
Arsenik, Racun yang Membunuh Munir di Udara pada 7 September 2004, Ini Bahayanya Tanpa Kita Sadari
Lalu apakah racun arsenik itu, seberapa tinggi bahayanya hingga bisa menghilangkan nyawa seseorang?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini, tepat 17 tahun lalu, Munir Said Thalib yang dikenal sebagai aktivis pejuang HAM Indonesia secara mendadak meninggal dalam penerbangan Garuda Indonesia GA 974 dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda, dengan transit di Singapura.
Munir meninggal karena diracuni dengan senyawa arsenik.
Diduga, Munir mengembuskan nafas terakhirnya saat berada di udara 2 jam sebelum pesawat tiba di tujuan akhir.
Dua bulan pasca kejadian, Kepolisian Belanda memastikan ia dibunuh menggunakan racun arsenik.
Lalu apakah racun arsenik itu, seberapa tinggi bahayanya hingga bisa menghilangkan nyawa seseorang?
(Foto: Ilustrasi: racun arsenik yang membuat Munir meninggal di pesawat 7 September 2004. (SHUTTERSTOCK)
Dari penjelasan yang terangkum di Alodokter, racun arsenik disebutkan senyawa kimia yang bisa terbuat secara alami (organik) maupun buatan (anorganik).
Senyawa arsenik organik dihasilkan dalam kerak bumi, bisa ditemukan di dalam air, udara, dan tanah, termasuk pada berbagai jenis makanan seperti makanan laut, susu, dan daging.
Namun, jika kadarnya rendah risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan pun tidak akan begitu saja timbul, kecuali sudah berlangsung cukup lama.
Senyawa kimia ini tidak memiliki warna, bau, maupun rasa, sehingga sangat sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam suatu tempat atau bisa menyerang tubuh tanpa kita sadari.
Senyawa ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan dan industri.
Jadi, racun ini banyak mengancam masyarakat yang tinggal di daerah industri.
Bisa jadi, sayuran yang dimakan ditanam di tanah yang tercemar, atau udara di wilayahnya yang sudah tidak bersih dan mengandung arsenik.
Namun, karena bahaya yang dikandungnya ada juga yang memanfaatkannya untuk aksi kriminal, seperti pada kasus Munir ini.
Jika terkontaminasi pada tubuh manusia dalam kadar yang sedang-tinggi, dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan.
Gangguan kesehatan itu misalnya gangguan pencernaan, kram otot, gangguan otak, sesak napas, detak jantung tidak teratur, kulit merah bengkak, dehidrasi, dan lain-lain.
Jika gangguan tersebut tidak segera mendapat penanganan, maka dapat menyebabkan kematian si penderita, atau pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian janin di kandungan.
Jika racun yang masuk ke dalam tubuh adalah dosis sedang, maka penderita dapat mengalami komplikasi diabetes, jantung, juga kanker.
Tidak hanya memiliki bahaya bagi kesehatan, ternyata senyawa arsenik memiliki manfaat di dunia medis untuk pengobatan penyakit tertentu jika penggunaannya sesuai dengan dosis aman.
Arsenik dalam dosis tertentu pernah digunakan untuk pengobatan penyakit psiriasis, sifilis, ulkus kulit, dan masalah persendian.
Bahkan saat ini, senyawa arsenik bisa dimanfaatkan untuk pengobatan leukimia jenis tertentu.
Terkait dengan kasus kematian Munir 7 September 17 tahun lalu, siapa pelaku atau otak pembunuhan hingga hari ini belum juga diketahui secara gamblang.
(Foto: Aktivis Munir Said Thalib yang meninggal di pesawat karena diracuni dengan racun arsenik. (Kolase foto 100kpj.com/KapakGarudaWordPress.com)
Beberapa pihak dari maskapai penerbangan telah diberi ganjaran penjara, misalnya Pollycarpus Budihari Priyanto yang saat itu menjadi pilot Garuda Indonesia ia menerima vonis penjara 14 tahun,
Ada pula Direktur Utama maskapai berpelat merah ketika itu Indra Setiawan.
Ia menerima vonis penjara 1 tahun atas kejadian pembunuhan di udara yang melibatkan pihaknya ini.
(Kompas.com)
Tautan: