Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

China

Revolusi Besar China, Hilangkan Artis yang Kaya Raya dari Internet hingga Beri Label Tumor Sosial

Artis miliarder China Zhao Wei atau yang dikenal sebagai Vicky Zhao dihapus dari internet minggu lalu.

Editor: Aldi Ponge
via DAILY MAIL
Ex-EXO Kris Wu (kanan) dan Aktris Kabut Cinta Vicky Zhao (tengah) dan Zheng Shuang (kiri) masuk daftar hitam Beijing beredar pekan lalu 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Artis miliarder China dihilangkan atau dihapus oleh Pemerintah China dari Internet.

Otoritas China bahkan telah mengeluarkan daftar “ selebriti nakal” yang diduga masuk daftar hitam oleh Beijing beredar di media sosial pekan lalu.

Mereka yang terlibat skandal bahkan diberi label " tumor sosial".

Hal ini sebagai bagian dari “revolusi besar” di seluruh sektor bisnis, keuangan dan budaya.

Artis miliarder China Zhao Wei atau yang dikenal sebagai Vicky Zhao dihapus dari internet minggu lalu.

Film dan acara TV yang dibintangi Vicky Zhao, aktris film “Kabut Cinta”, juga dihapus dari layanan streaming, tanpa ada alasan apa pun dari pemerintah Beijing.

Dia adalah artis China terbaru yang berada dalam bidikan pemerintah komunis China. Sebelumnya pada Jumat (28/8/2021), aktris Zheng Shuang didenda 46 juta dollar AS dengan alasan telah penghindaran pajak.

Zhao (45 tahun), dan Zheng (30 tahun), keduanya ada dalam daftar, bersama dengan bintang pop China-Kanada Kris Wu, yang ditangkap karena dicurigai melakukan pemerkosaan bulan ini.

“Dari bidang ekonomi, sektor keuangan ke lingkaran budaya, dan ke bidang politik, transformasi mendalam, atau revolusi besar, sedang terjadi,” tulis blogger nasionalis Li Guangman melansir Daily Mail pada Rabu (1/9/2021).

“Ini adalah transformasi politik ... kembali ke misi awal Partai Komunis China, kembali ke sentralisme rakyat dan kembali ke esensi sosialisme,” ujarnya

Artikel Li, yang menyebut selebriti yang dilanda skandal sebagai 'tumor sosial', dikutip oleh People's Daily, kantor berita resmi Xinhua, PLA Daily, China Youth Daily, China News Service dan China Central Television.

Langkah-langka yang diatur oleh semua outlet propaganda utama China ini muncul ketika Beijing berusaha menindak pengaruh Barat dari selebritas dan raksasa teknologi.

 Sektor teknologi sekarang menyumbang hampir sepertiga dari ekonomi China. Tetapi sejak awal tahun, Beijing telah memberikan sanksi kepada teknologi besar China dan para taipannya,

Tindakan pemerintah Beijing itu telah membuat beberapa perusahaan terbesar China kehilangan sekitar 1,2 triliun dollar AS (Rp 17.1 kuadriliun) dalam kapitalisasinya, hanya dalam enam bulan.

Sebelumnya, Jack Ma, menghilang selama tiga bulan dan perusahaan Alibaba-nya direstrukturisasi secara paksa.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved